XtGem Forum catalog

17:07 | 24-11-2024
HomeGebeMenu
Antoch melesat memake ilmu ringan tubuh yang paling tinggi mengejar orang baju hitam, tidak lama dia berhasil menyusul orang baju hitam. orang baju hitam itu berlari menembus kegelapan malam yang arahnya keluar menjauh dari desa wates yaitu menuju ke arah timur. setelah hampir setengah jam berlari orang baju hitam itu tiba di kawasan berbatu besar, dia berhenti di depan sebuah batu besar dan dengan sikap berhati hati dia berjalan menuju balik batu besar yang dimana di balik batu besar itu terdapat goa kecil setinggi hampir setinggi manusia. rupanya di depan goa kecil itu telah menunggu seorang pria berjubah merah yang tidak lain adalah restu kalirang alias pendekar kipas pemetik bunga.
“danuarta?“ seru restu kalirang terkejut meliat kemunculan orang baju hitam tadi. “ada apa kau kemari? apa tugas mu sudah berhasil?“ tanyanya cepat.
“apa guru ada?“ tanya orang baju hitam tidak menjawab pertanyaan restu kalirang.
“heh, aku bertanya pada mu kenapa kau malah bertanya balik? sontoloyo.“ seru restu kalirang agak membentak karna pertanyaannya tidak di gubris orang baju hitam bernama danuarta.
“aku hendak bertemu guru, ada satu hal yang hendak aku sampekan pada guru.“ kata danuarta acuh acuh tak acuh.
“aku disini. ada apa? apa yang hendak kau sampekan pada ku? hmm.“ ucap suara dari dalam goa kecil. suaranya menggema karna memantul di dinding goa tersebut. di dengar dari suaranya sulit di kenali apakah itu suara laki laki atau perempuan, apa lagi suara itu seperti di tekan agar tidak di ketahui suara aslinya.
Restu kalirang dan danuarta buru buru berlutut hormat di depan goa kecil tersebut.
“murid memberi hormat pada guru!!“ seru danuarta dan restu kalirang bersamaan.
“hmm, empat puluh hari empat puluh malam aku bersemedi. tentu banyak kabar berita yang terjadi di dunia persilatan yang tidak aku ketahui. hmm, restu kalirang... kabar apa yang kau bawa dari pengembaraan mu di luar sana? coba kau ceritakan pada ku.“ kata suara dari dalam goa.
Restu kalirang membungkuk sejenak baru berbicara. “ampun guru, sesuai perintah guru saya berkelana ke barat guna mencari berita tentang nyai wurning tapi saya tidak mendapatkan berita apa apa tentang nyai wurning. konon nyai wurning telah mengasingkan diri dari dunia persilatan di tempat yang entah berada dimana, tiada seorangpun yang tahu dimana dia mengasingkan diri.“ ucapnya.
“huh, dasar murid tolol.“ dengus suara dari dalam goa. “kau tidak mendapatkan berita apa apa tapi kau datang kemari dengan membawa luka. siapa orang yang telah melukai mu?“ serunya tegas.
“apa maksut guru? murid tidak terluka sedikitpun, murid dalam keadaan baik baik saja.“ kata restu kalirang heran.
“hahahaha.“ tawa suara dari dalam goa. “dasar tolol. kau bergurau atau kau benar benar tolol,heh?! keadaan mu terliat jelas di mata ku, sejelah siang dan malam. kau hendak mendustaiku, hah?!“ bentaknya.
“mohon penjelasan guru.“ kata restu kalirang benar benar tidak mengerti.
“huhuh. ternyata aku memiliki murid yang benar benar tolol. luka mu terliat jelas di mataku, kau terkena suatu ilmu pukulan di perut mu, meski tidak berbahaya tapi pukulan itu membuat aliran hawa di tubuh mu jadi tersumbat, bila tidak segera di obati maka kau tidak akan bisa mengeluarkan ilmu mu dengan sempurna. coba kau buka baju mu dan liat tanda di perut mu, cepat!“ bentaknya.
Restu kalirang melakukan juga apa yang di suruh gurunya, dia membuka baju di bagaian perutnya dan terliatlah tanda biru sebesar telur puyuh tepat di titik jalan hawa yang menuju pusar. dia terkejut sekali mendapati perutnya ada tanda biru tersebut tanpa dia ketahui. memang dia hanya merasakan sedikit mulas saja di perutnya yang dia anggap hal biasa saja, mungkin perutnya sedang tidak enak saja.
“bagaimana? apa kau meliat tanda biru itu?“ tanya suara dari dalam goa.
“be..be..benar guru. murid meliatnya.“ jawab restu kalirang tergagap.
“hahaha. sekarang apa kau tetap mau bilang bahwa kau baik baik saja,hah?“ tanya suara dari dalam goa.
“maafkan saya guru. murid benar benar tahu.“ kata restu kalirang buru buru membungkuk.
“huh, siapa yang telah melukai mu?“ tanya suara dari dalam goa.
Restu kalirang termenung mengingat pertarungan yang beberapa kali dia alami tapi dari semua pertarungan itu tidak ada seorangpun yang berhasil melukainya. hal yang aneh jika dia bisa mendapat luka tanpa dia ketahui, tiba tiba dia ingat dengan kejadian yang terjadi tadi pagi dimana dia bertemu dengan seorang pemuda berjubah biru bersama seorang gadis kecil saat dia berhasil menaklukkan seorang gadis cantik bernama anggini. ketika dia tertawa keras tiba tiba saja dia merasakan perutnya seperti di gebuk oleh sebatang kayu yang membuat dia kesakitan tidak mampu bergerak dan bersuara. anehnya dia tidak meliat pemuda berjubah biru tidak menyerang apa lagi melakukan gerakan apa apa yang bertujuan menyerangnya. jadi dia sulit menyimpulkan apakah luka di perutnya di buat oleh pemuda berjubah biru tersebut, hal ini jelas membuatnya jadi heran dan bingung sendiri.
“restu kalirang!“ panggil suara dari dalam goa. “kenapa kau diam? apa kau tidak dengar pertanyaan ku?“ tanyanya.
“ampun guru. murid benar benar tidak tahu.“ jawab restu kalirang.
“huh, sudahlah. kau obati luka mu, cepat!“ dengus suara dari dalam goa.
Restu kalirang membungkuk sejenak kemudian berjalan pergi mencari tempat untuk mengobati lukanya.
“hmm, danuarta!“ panggil suara dari dalam goa. “apa yang hendak kau sampekan? apa kau sudah berhasil menjalankan tugas yang aku berikan padamu?“ tanyanya.
“mohon maaf,guru. sampe sekarang aku belum berhasil melaksanakan tugas dari guru tapi sebentar lagi aku pasti bisa mendapatkan mustika itu.“ kata danuarta seraya membungkuk.
“hmm, tugas itu memang agak berat tapi aku yakin dengan kecerdikan mu kau pasti bisa melaksanakan tugas itu.“ kata suara dari dalam goa. “lalu..apa yang hendak kau sampekan pada ku hingga membuat mu harus datang kemari?“ tanyanya.
“begini guru. tadi aku sengaja datang ke rumah ki sapto yaitu penduduk desa wates guna menyelidik seseorang. di sana aku meliat ada dua orang asing menginap di rumah ki sapto..“
“dua orang asing?“ tanya suara dari dalam goa.
“benar guru.“ jawab danuarta.
“apa yang aneh dari dua orang asing itu?“ tanya suara dari dalam goa heran.
“beberapa hari yang lalu di rumah makan desa wates terjadi pertarungan antara jalak ijo melawan seorang pria jubah hijau, belakangan baru di ketahui orang itu adalah darma wangsa yang bergelar datuk barat.“
“datuk barat? siapa dia? aku belum pernah mendengar nama itu.“ tanya suara dari dalam goa.
“dia adalah salah satu dari lima pendekar besar dunia persilatan jaman ini. awalnya dia bergelar datuk pulau ular tapi setelah turnamen pedang di puncak lawu dia bergelar datuk barat.“ kata danuarta.
“datuk pulau ular,hmm. nama itu aku pernah mendengarnya, ilmunya cukup tinggi dan dia cukup di segani di daerah barat. lalu apa hubungannya dia dengan dua orang asing di rumah ki sapto yang kau ceritakan itu?“ kata suara dari dalam goa.
“begini guru. salah satu dari dua orang asing itu adalah datuk barat itu guru.“ kata danuarta.
“APA?!“ seru suara dari dalam goa terkejut. “salah satu dari dua orang asing itu adalah datuk pulau ular? danuarta, apa kau yakin dengan penglihatan mu itu? datuk pulau ular tinggal di pulau ular, dia jarang keluar dari tempat tinggalnya di pulau ular, bagaimana mungkin dia bisa berada di desa wates.“ tanyanya.
“aku yakin guru, dia adalah datuk barat alias datuk pulau ular.“ jawab danuarta.
“hmmm.“ gumam suara dari dalam goa. “terus siapa orang yang satu lagi?“ tanyanya.
“maaf guru, aku kurang tahu karna tadi aku keburu kepergok oleh datuk barat, buru buru aku kabur kesini guna melapor pada guru.“ kata danuarta.
Tidak ada suara tanggapan dari dalam goa, suasana hening sejenak baik dari dalam goa maupun dari danuarta sendiri, yang terdengar hanyalah suara hewan malam dan hembusan angin di tempat itu.
"guru !" panggil danuarta karna heran gurunya tidak bersuara.
"diam !" bentak suara dari dalam goa.
danuarta tersentak kaget karna di bentak oleh gurunya, dia heran kenapa gurunya tiba tiba membentaknya.
"anak tolol. kau benar benar tolol. dasar murid bodoh !" bentak suara dari dalam goa dengan nada suara tinggi.
danuarta semakin heran dan bingung mendengar gurunya marah marah tanpa sebab, dia merasa keheranan apa yang membuat sang guru jadi marah marah tanpa sebab.
"danuarta! kau benar benar murid tidak berguna. apa kau tidak sadar kalo ada seseorang mengikuti mu kemari, hah?!" bentak suara dari dalam goa.
danuarta terkejut mendengar makian sang guru, ada orang yang telah mengikuti dirinya tanpa dia ketahui? padahal dia sudah mengerahkan ilmu ringan badan yang paling tinggi yang di kuasainya, jika orang itu masih bisa mengikutinya berarti orang itu pasti memiliki ilmu ringan badan yang hebat. siapakah kira kira orang itu?! batin danuarta dalam hati.
"keluarlah, tidak perlu bersembunyi lagi, kehadiran mu sudah aku ketahui. Cepat !" bentak suara dari dalam goa.
tidak terliat ada sesok orangpun yang keluar dan hal ini membuat guru danuarta jadi murka besar.
"tikus tak berguna. apa kau pikir aku yang di dalam goa tidak tahu dimana kau bersembunyi seperti tikus itu, hah? danuarta, cepat kau usir tikus itu dari sini, kalo perlu bunuh dia !" teriak suara dari dalam goa keras.
"baik, guru !" sahut danuarta.
"dia bersembunyi di balik batu besar arah utara, cepat usir dia danuarta!" teriak suara dari dalam goa tegas dan keras.
Danuarta segera melesat ke arah batu besar yang di tunjukkan oleh gurunya namun belum juga dia tiba di batu besar tersebut, tiba tiba ada seseorang melesat keluar dari balik batu dan berlari pergi dari tempat itu. danuarta langsung mengejar orang itu dengan cepat dan dalam sekali gerakan melayang di udara dia berhasil mendarat di depan orang yang di kejarnya.
"Ekh?!" danuarta terkejut sekali mengetahui orang yang di hadangnya itu. "kau? dirga?" serunya tercekat.
"huh, ya ini aku dirga. kau kaget danuarta?" dengus orang yang tadi di kejar danuarta dingin.
"ken..ken..kenapa kau bisa berada di sini?" tanya danuarta heran.
"danuarta, ternyata kecurigaan ku selama ini benar adanya. huhuh, tidak ku sangka kau yang sudah ku anggap teman baik ku ternyata menyimpan niat busuk. Huh." dengus dirga dingin sekali.
"apa maksut mu dirga? niat busuk apa maksut mu?" tanya danuarta.
"kau tidak usah berpura pura, danuarta." bentak dirga tegas.
"berpura pura? apa maksut mu dirga?" tanya danuarta heran.
"kau masih tetap tidak mau berterus terang, huhuh. danuarta, sudah cukup lama semenjak kau masuk menjadi murid perguruan ruyung kilat terus ku perhatikan, awalnya aku mengira kau adalah orang baik baik tetapi suatu hari aku meliat mu beberapa kali keluar masuk ruang rahasia perguruan dengan sembunyi sembunyi. aku tidak tahu apa yang kau cari, aku semakin curiga saat kau berbuat mesum dengan narmi di sungai dan kali ini aku memergoki mu di tempat ini, ternyata kau adalah murid orang lain yang sengaja menyusup di perguruan ruyung kilat serta hal yang tidak ku duga adalah kau ternyata temannya durjana terkutuk pendekar kipas pemetik bunga. apa kau tetap mau menyangkal danuarta, hah?!" bentak dirga lantang penuh tekanan.
danuarta tersurut dua langkah ke belakang karna terkejut segala perbuatannya di ketahui dirga, untuk sesaat dia tidak bisa berkata apa apa lagi tapi tidak lama dia malah tertawa, awalnya dia tertawa pelan namun lama lama menjadi lebih keras dan keras menggelegar.
"hahahaha !" tawa danuarta keras yang seketika langsung berhenti. dia menatap tajam dirga dengan tatapan dingin penuh aura membunuh. "jadi kau sudah tahu semua dirga? huhuhu, bagus.. bagus sekali. hehehe. Ya ya ya.. kau memang benar dirga, aku memang menyusup ke perguruan ruyung kilat dan apa kau tahu apa sebabnya? asal kau tahu dirga, si bangsat pitono telah membunuh ayah ku. tujuan ku menyusup ke perguruan ruyung kilat karna aku ingin membalas dendam pada bangsat pitono. hahaha." serunya.
"bedebah ! dasar kau manusia busuk danuarta, menyesal sekali aku telah menolong mu dulu di hutan, harusnya saat itu aku biarkan saja kau mampus di hutan dan di mangsa binatang liar." caci dirga gusar.
"hahahaha ! dirga dirga.. hehe, kau benar benar tolol, asal kau tahu, saat itu aku pura pura pingsan agar kau menolong ku karna aku tahu kau adalah murid perguruan ruyung kilat, dengan cara itu aku bisa masuk ke perguruan ruyung kilat tanpa susah payah karna kau pasti membawa ku kesana. hahaha. apa kau menyesal dirga? percuma saja karna kau sebentar lagi akan mampus menghadap raja neraka dan bisa bertemu dimin dan ramlan yang telah lebih dulu ku buat mampus, hahaha." kata danuarta.
"APA? dimin dan ramlan? Jadi.. jadi.. jadi kau.." kata dirga tercekat karna kaget.
"ya benar, aku yang telah membunuh mereka. hemmhz." kata danuarta tersenyum penuh kelicikan.
"bangsat kau danuarta. ku bunuh kau. Hyeaaat !" teriak dirga gusar langsung menerjang danuarta.
"hupz !" danuarta segera berkelit dari terjangan dirga.
Terjadilah pertarungan antara dirga dan danuarta yang cukup sengit.

* * *

Antoch terus berlari mengikuti bayangan hitam hingga sampe di daerah berbatu, dia bersembunyi di balik batu besar yang berjarak cukup jauh dari tempat dimana bayangan hitam yang di kejarnya berada, yaitu di depan sebuah goa kecil. dia dapat meliat dan mendengar jelas percakapan antara orang baju hitam dengan suara yang datang dari dalam goa.
"hmm, orang baju hitam itu bukankah orang yang tadi pagi aku liat di lembah bunga waktu bersama tantri. danuarta, ya orang itu danuarta murid perguruan ruyung kilat. mau apa dia ke tempat ini? lalu siapa orang yang berada di dalam goa itu? hmm, di dengar dari suaranya dia sengaja menyembunyikan suara aslinya agar tidak di kenali orang lain, tapi aneh sekali masa dia harus menyembunyikan suara aslinya dari danuarta? tadi danuarta memanggilnya guru, apa maksutnya? aneh sekali." batin antoch dalam hati.
"hm, di sebelah utara sana ada juga orang yang bersembunyi, siapa dia? apa orang itu kawan atau musuh danuarta? aku merasa tidak lama lagi di tempat ini bakal terjadi suatu pertarungan cukup seru. baiknya aku meliat saja dulu apa yang akan terjadi di tempat ini." gumam antoch.

Apa yang perkirakan antoch benar terjadi, tidak lama orang tadi bersembunyi di belakang batu sebelah utara ketahuan juga orang orang yang berada di dalam goa. danuarta mengejar orang yang tadi bersembunyi dan tidak lama dari dalam goa keluar seseorang berpakaian merah darah. orang itu adalah seorang wanita dewasa yang berwajah cantik sekali namun memiliki raut wajah yang dingin seolah mengeluarkan aura cukup menakutkan.
"hmm, wanita itu bukan orang biasa. pancaran aura yang keluar dari tubuhnya bersifat dingin dan cukup menakutkan, hampir mirip pancaran aura tenaga dalam ilmu 9 bulan tapi lebih bersifat sesat dan gelap. siapa wanita itu sebenarnya?" gumam antoch yang meliat dari jauh.
Setelah wanita baju merah keluar dari dalam goa, tidak lama ada orang yang keluar dari dalam goa juga. orang itu adalah seorang pria tua berjubah hitam pekat dimana di punggungnya terdapat gambar telapak merah darah. aura yang keluar dari tubuh orang tua tersebut lebih hebat lagi, seperti aura hitam yang sangat mengerikan.
"hmm, orang tua itu memiliki tenaga dalam yang sudah mencapai taraf sempurna. bisa di bilang orang tua itu memiliki ilmu tenaga dalam yang hampir setingkat datuk barat, dia bukan lawan yang enteng untuk di hadapi tapi heran, kenapa saat turnamen pedang kemarin dia tidak datang? jika orang tua itu datang, pasti turnamen pedang kemarin semakin seru. hmm." gumam antoch.
Orang tua berjubah hitam yang terdapat gambar telapak merah darah bersama wanita baju merah melesat cepat ke arah danuarta pergi mengejar orang yang tadi kabur.
Antoch juga turut melesat mengikuti kedua orang tadi dari jarak yang cukup jauh, ini menjaga agar keberadaan dirinya tidak di ketahui oleh orang tersebut.

Tampak danuarta dan dirga bertarung cukup sengit saling jual beli serangan, dirga yang merupakan murid perguruan ruyung kilat mengeluarkan jurus jurus andalan yang di kuasainya dan danuarta membalas dengan jurus jurus yang tidak kalah hebat juga meladeni dirga.
"danuarta, menghadapi tikus sampah saja kau tidak mampu, benar benar tidak berguna. Cepat habisi dia dengan jurus pukulan telapak darah mu !" teriak orang tua jubah hitam bergambar telapak merah darah di punggungnya.
Danuarta melompat ke belakang menjauhi dirga, dia segera memasang kuda kuda mengeluarkan jurus pukulan telapak darah yaitu jurus pukulan yang sangat hebat yang dimilikinya. tampak dari tangan danuarta keluar aura tipis berwarna merah darah lalu dengan cepat dia hantamkan ke arah dirga, serangkum angin pukulan bertenaga dalam tinggi menghantam dirga tanpa mampu menghindar.
"Aaakh !" jerit dirga terhempas pukulan telapak darah danuarta.
Tubuh dirga terpental ke belakang beberapa meter akibat hempasan angin pukulan telapak darah yang di keluarkan danuarta, sebelum tubuh dirga jatuh ke tanah tiba tiba sekelebat bayangan biru menangkap tubuh dirga agar tidak jatuh ke tanah. tampak bayangan biru yang tidak lain adalah antoch berdiri menahan tubuh dirga yang terluka berat akibat terkena pukulan telapak darah dari danuarta.

"Ekh?!"

kemunculan antoch yang tiba tiba tanpa di ketahui oleh semua orang jelas membuat orang orang yang ada di tempat itu jadi terkejut dan heran. rata rata yang ada di tempat itu adalah orang orang yang memiliki ilmu cukup tinggi, tapi kemunculan antoch yang tidak mereka sadari jelas membuat mereka jadi terkejut dan heran.
"heh, siapa kau? berani sekali kau datang ke tempat ini." bentak danuarta lepas dari rasa terkejutnya. "owh, aku ingat... bukankah kau orang yang bersama tantri di lembah bunga?" serunya mengenali antoch.
Antoch hanya tersenyum tipis saja menatap danuarta.
"kau juga orang yang menginap di rumah ki sapto, mau apa kau kemari? apa kau berniat menolong dirga, hah? hahahaha, kau terlambat kisanak, dia sudah terkena pukulan telapak darah ku dan sebentar lagi dia akan mampus menghadap raja neraka, hahaha." seru danuarta tertawa terbahak bahak.
"danuarta, siapa orang itu?" tanya orang tua berjubah hitam yang terdapat gambar telapak merah darah di punggungnya.
danuarta menoleh ke arah orang tua jubah hitam dan buru buru membungkuk hormat pada orang tua itu. "guru, kak rumini." sapanya hormat.
"aku tanya siapa orang itu kenapa kau tidak menjawab, hah?" bentak orang tua jubah hitam.
"maaf, guru. dia salah satu orang yang tadi aku ceritakan. dia orang yang menginap di rumah ki sapto bersama datuk barat atau datuk pulau ular." jawab danuarta.
"hmm." gumam orang tua jubah hitam menatap tajam ke arah antoch. "anak muda, siapa nama mu? apa tujuan mu ke tempat ini?" tanyanya.
Antobh sedikit membungkuk sebagai tanda memberi hormat kepada orang yang lebih tua darinya. "maafkan atas kelancangan ku yang rendah ini telah berani datang dan mengusik urusan kalian, mohon tetua dan yang lain sudi memaafkan kelancangan ku ini." ucapnya kalem.
"hmm." gumam orang tua jubah hitam menatap tajam antoch. meliat sikap tenang dan merendah pemuda jubah biru itu membuat dia agak sedikit simpati pada pemuda tersebut, sebagai orang yang sudah kenyang asam garam dunia persilatan membuat dia bersikap waspada pada pemuda jubah biru tersebut. hal ini wajar saja karna dia tahu dan paham setiap ciri ciri orang yang berilmu atau tidak. kemunculan pemuda jubah biru yang tiba tiba muncul tanpa di ketahui hawa kedatangannya sebelumnya membuat dia semakin yakin jika pemuda itu bukan pemuda biasa. "anak muda, siapa nama dan dari perguruan mana kau berasal?" tanyanya menyelidiki.
"akh, aku hanya pengembara rendah yang tak memiliki nama di dunia persilatan. tetua terlalu memandang tinggi pada
ku bertanya seperti itu." kata antoch bersikap ramah.
"hahahaha." orang tua jubah hitam tertawa terbahak bahak di sertai pengerahan tenaga dalam tingkat tinggi hingga kawasan berbatu tersebut jadi bergetar. "anak muda, aku salut pada mu yang ternyata memiliki pengalaman luas tentang tata krama dunia persilatan. hehehe, aku yakin kau pasti murid seorang tokoh kosen dunia persilatan, hmm. kebetulan sekali kau datang ke tempat ini, sudah lama aku tidak pernah bertarung sejak belasan tahun yang lalu. aku ingin merenggangkan otot otot ku yang kaku sebentar, anak muda ayo kita bermain main sebentar. hehehe." ucapnya.
"guru, kau baru saja sembuh, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk bertarung. biarkan aku saja yang membereskan orang itu." seru danuarta cepat.
"benar, guru. biar aku saja yang bermain main sama pemuda tampan itu, sayang sekali jika pemuda tampan itu harus mati. hik hik hik." kata wanita baju merah lalu tertawa ngikik membuat bulu kudu merinding.
"hahahaha." tawa orang tua jubah hitam. "murid ku rumini berjuluk bidadari telapak darah, sudah lama aku tidak meliat mu tertarik pada kaum pria, apakah sekarang kau mulai tertarik pada pemuda itu?" tanyanya.
"hik hik hik. guru, kau membuat ku jadi malu." kata wanita baju merah bernama rumini berjuluk bidadari telapak darah dengan sikap kemalu maluan, padahal di dunia persilatan dia terkenal memiliki sifat yang dingin dan bengis pada siapa saja. Meliat sikapnya yang malu malu jelas adalah keanehan karna lain dari kebiasaan dia selama ini. itu berarti dia benar benar tertarik pada antoch yang baru pertama kali di liatnya.
"hahahaha." tawa orang tua jubah hitam. "murid ku rumini, kau tenang saja. aku tidak akan melukai pemuda idaman mu itu, terus terang aku juga suka pada dia sejak meliatnya pertama kali. dia pasti cocok menjadi pendamping mu. Hahaha." ucapnya.
rumini alias bidadari telapak darah menutup mukanya malu malu tapi dari celah jarinya dia terus melirik antoch.
Orang tua jubah hitam melompat ringan ke hadapan antoch. "anak muda, kau sudah dengar dan liat tadi murid ku. kau pemuda yang beruntung karna di sukai oleh rumini. selama ini tidak ada satu priapun yang membuat dia jatuh cinta tapi begitu meliat mu dia langsung jatuh hati pada mu, kalian berdua sangat cocok, rumini sangat cantik dan kau tampan, bukankah itu sangat cocok. Hahaha." ucapnya.
Antoch hanya tersenyum saja tidak berkata apa apa, dalam hatinya dia jadi mengeluh sendiri karna niat hati hanya ingin tahu siapa orang yang tadi menguping di atap rumah ki sapto eh malah sekarang bertemu orang orang aneh yang membuat ribet dirinya saja.
"hmm, anak muda. rumini memang menyukai mu tapi aku tidak serta merta setuju begitu saja, aku harus mengetahui seberapa tinggi ilmu silat mu dulu baru aku akan merestui kalian berdua. sekarang bersiaplah dan keluarkan jurus jurus andalan mu." kata orang tua jubah hitam.
"maaf tetua, aku tidak memiliki ilmu apa apa, lagi pula aku tidak sengaja datang ke tempat ini, untuk kelancangan ku itu aku minta maaf, aku mohon pamit sekarang. maaf." kata antoch sopan lalu balik badan hendak membawa dirga pergi.
"huhuh, tidak semudah itu anak muda. kau sudah datang ke sini berarti memang sudah takdir mu berjodoh dengan murid ku rumini. suka tidak suka, mau tidak mau kau harus tetap disini, kalo kau tetap pergi maka jangan salahkan aku jika hanya nyawa mu saja yang pergi dari sini." kata orang tua jubah hitam dingin dan angker.
"di antara kiat tiada ada silang sengketa apa apa, aku harap tetua tidak mempersulit ku." kata antoch tetap tenang.
"hahaha. bocah, kau tahu sedang berhadapan dengan siapa? Kau dengar baik baik, kalo kau tahu siapa aku maka kau akan merinding ketakutan sampe tidak enak makan tidak enak tidur. Pasang kuping mu baik baik, nama ku kunto begal dan orang persilatan menggelari ku iblis telapak darah. apa kau pernah mendengar gelar ku itu? hahaha." kata orang tua jubah dengan sikap angkuh dan jumawa.
"owh, ternyata tetua orang kosen dunia persilatan yang bergelar iblis telapak darah, gelar tetua tersohor di kolong langit, sungguh gelar yang membuat siapa saja jadi meriding ketakutan." kata antoch memuji orang tua jubah hitam, dia pura pura tahu gelar orang tua jubah hitam bernama kunto begal itu dan memujinya bertujuan agar orang tua itu jadi senang dan tidak mempersulit dirinya lagi.
"hmmhz." geram kunto begal menatap tajam antoch, dia tahu kalo antoch hanya berpura pura saja memujinya. "bocah, kau jangan coba coba berpura pura di hadapan ku. kau tidak tahu betapa dahsyatnya ilmu ku, sekarang kau harus merasakan jurus jurus maut ku. Bersiaplah !" u2pnya penuh tekanan.
Antoch menghela nafas panjang karna tahu tidak akan bisa pergi begitu saja. "orang tua, antara kita tiada masalah apa apa tapi jika kau terus memaksa maka tidak ada jalan lain bagi ku untuk melawan. silakan !" ucapnya.
"hahahaha." tiba tiba terdengar suara tawa menggema di tempat itu. "dewa tengik, untuk apa kau susah susah meladeni orang tua itu. biar aku saja yang bermain main dengan dia. hahahaha." ucap suara itu.
Tidak lama di samping antoch muncul darma wangsa alias datuk barat, dia menyusul antoch karna menunggu antoch yang tidak kembali juga ke rumah ki sapto, dia penasaran dan ingin tahu apa yang sedang antoch lakukan.
"datuk gila, kenapa kau kemari?" tanya antoch.
"hehe, aku cuma ingin tahu saja apa yang kau kerjakan sampe lama tidak kembali." jawab darma wangsa terkekeh. dia lalu menatap ke arah orang tua jubah hitam yaitu iblis telapak darah kunto begal. "hehehe, kunto begal. lama tidak bertemu, aku kira kau sudah mampus di telan bumi setelah terkena pukulan ki jayeng wisa belasan tahun yang lalu, rupanya kau masih hidup dan bersembunyi di tempat ini." serunya dengan nada meledek.
"huhuh, darma wangsa. tidak semudah itu aku mampus oleh pukulan bangsat jayeng wisa. apa kau pikir kunto begal orang yang mudah di buat mampus begitu saj, hah? tidak segampang itu, darma wangsa." dengus kunto begal dingin menatap darma wangsa.
"hehehe." tawa darma wangsa terkekeh. "aku akui kau memang tidak mudah di buat mampus kunto begal, bagaimana kalo kita bermain barang sejurus dua jurus sebentar, apa ilmu mu masih sama seperti dulu atau sudah bertambah hebat, atau jangan jangan ilmu malah tidak ada artinya apa apa sekarang. bagaimana?" tantangnya.
"huh. kau terlalu memandang remeh kemampuan ku darma wangsa. antara kita tidak pernah ada silang sengketa apa apa, jadi kau jangan usil mencampuri urusan ku dengan bocah itu. siapa bocah itu? apa dia sanak saudara mu? atau dia murid mu?" kata kunto begal.
kunto begal agak jeri pada darma wangsa alias datuk pulau ular, dahulu dia pernah sekali bertarung melawan darma wangsa tapi dia di buat tidak berdaya oleh darma wangsa hanya dalam beberapa jurus saja dan bahkan ilmu yang paling dia andalkan tidak bisa berbuat apa apa dalam melawan darma wangsa, maka itu dia sebisa mungkin tidak mau mencari perkara sama darma wangsa.
"paman darma wangsa, guru ku sangat menghargai paman, harap paman jangan ikut campur urusan kami. dulu kita sudah saling berjanji untuk tidak mencampuri urusan masing masing, harap paman jangan lupakan perjanjian itu." seru rumini alias bidadari telapak darah ikut bicara.
"hehehe. rumini, kau masih ingat memanggil ku paman, apa kau juga masih ingat siapa orang tua mu, hah? Orang tua mu adalah kakak seperguruan ku, jadi kau masih bisa di bilang murid keponakan ku tapi semenjak kau mengikuti kunto begal dan mengangkat dia jadi guru mu maka sejak saat itu kau bukan keponakan lagi, paham? dulu aku memang berjanji tidak akan lagi mencampuri urusan kalian dan sekarangpun aku tetap memegang janji ku itu, tetapi aku hanya ingin mencegah kalian dari petaka jika kalian tetap ingin melawan pemuda ini. dia bukan murid ku ataupun sanak saudara ku, aku peringatkan kalian jangan pernah bertarung melawan dia kalo tidak ingin celaka. kalian mau mendengar nasehat ku atau tidak itu sudah bukan urusan ku lagi, jadi terserah kalian." kata darma wangsa.
"apa maksut mu paman?" tanya rumini alias bidadari telapak darah tidak mengerti.
"rumini, aku tahu kau tertarik pada pemuda jubah biru itu tapi jangan harap kau bisa mendapatkan dirinya. lebih baik urungkan niat mu itu kalo tidak mau kau celaka sendiri." kata darma wangsa serius.
"tidak,paman. aku sudah keburu jatuh hati pada pemuda itu, paman tahu sendiri siapa aku, selama ini aku tidak pernah tertarik pada pria manapun tapi setelah meliat dia aku langsung menyukainya, paman tidak berhak melarang ku." seru rumini alias bidadari telapak darah tegas.
"hahahaha. darma wangsa, sejak tadi aku perhatikan kau sangat menjunjung tinggi bocah itu, apa dia seorang putra raja atau anak pembesar kerajaan sampe sampe kau menjunjung tinggi dirinya, hah?" seru kunto begal heran meliat sikap darma wangsa yang terliat cukup hormat pada pemuda jubah biru.
"hehehehe, kunto begal. dia jauh lebih tinggi dari putra raja atau raja sekalipun. asal kau tahu kunto begal, dia adalah ketua dunia persilatan jaman ini dan pemimpin tertinggi dari lima tokoh besar dunia persilatan, dia bergelar dewa tengah. kau tahu, dialah satu satunya orang yang telah mengalahkan aku. Nah, jika kau tetap ingin bersikeras melawan dia, silakan saja. jangan salahkan aku kalo aku sudah mengingatkan kalian." kata darma wangsa.
"dewa tengah?" gumam kunto begal lirih menatap tajam antoch. "darma wangsa sepertinya sangat segan terhadap pemuda itu, apa benar dia yang telah mengalahkan darma wangsa? aku tahu gimana hebatnya ilmu darma wangsa, masa pemuda itu bisa membuat darma wangsa takluk, rasanya sulit untuk percaya tapi darma wangsa juga tidak mungkin berkata bohong. aku tahu dia tidak pernah berkata dusta tapi tetap saja sulit untuk di percaya. hmmm, lebih baik aku membuktikan sendiri kebenaran ucapan darma wangsa." batinnya.
"hahahaha. darma wangsa, sejak kapan kau pandai berguyon seperti itu. aku yakin kau hanya guyon saja mengatakan bocah itu bisa mengalahkan mu. hahaha." seru kunto begal tertawa lebar.
"kau percaya atau tidak ya itu terserah pada mu. coba saja kau buktikan sendiri." kata darma wangsa acuh tak acuh.
"hm, baik. aku mau buktikan apakah dia sehebat yang kau katakan atau tidak." seru kunto begal cepat.
"silakan saja." sahut darma wangsa. dia lalu menatap antoch. "dewa tengik, kau beri dia pelajaran saja agar tidak berbuat dosa lagi. terlalu banyak orang yang bakal celaka jika dia masih berbuat onar di dunia ini." ucapnya.
"hm, kau tidak usah banyak bicara lagi datuk gila. lebih baik kau bantu aku membawa orang ini pergi, dia harus segera di tolong sebelum terlambat." kata antoch sambil menyerahkan dirga pada darma wangsa.
"ekh, siapa dia?" tanya darma wangsa ingin tahu.
"nanti saja aku ceritakan, cepat bawa dia pergi." kata antoch cepat.
"em, baiklah." kata darma wangsa segera membawa dirga yang pingsan pergi dari tempat itu.
Antoch merasa lega setelah darma wangsa membawa dirga pergi, sekarang dia bisa leluasa dalam menghadapi kunto begal alias iblis telapak darah tanpa harus melindungi dirga.
"anak muda. aku tidak tahu apa hubungan mu dengan darma wangsa tapi aku akui kau memiliki nyali yang besar berani melawan ku. sekarang ayo mulai saja pertarungan kita." kata kunto begal.
antoch tersenyum tipis sejenak menatap kunto begal. "tetua, aku sebenarnya tidak ingin bertarung dengan mu tapi karna kau kau terus memaksa maka terpaksa aku meladeni mu." ucapnya.
"hmm, tidak usah banyak berdebat, ayo kita mulai saja pertarungan ini." kata kunto begal tegas.
"tunggu dulu." cegah antoch cepat.
"apa lagi,hah? kau ini seperti nenek nenek cerewet saja yang kehilangan susurnya." bentak kunto begal jengkel.
"aku tidak mau kalo hanya bertarung tanpa ada taruhan, bagaimana kalo kita bertaruh?" kata antoch.
"bertaruh? apa maksut mu dengan bertaruh?" tanya kunto begal tidak mengerti.
"ya bertaruh. Taruhannya adalah jika salah satu dari kita ada yang kalah maka dia harus menuruti apa yang di minta oleh yang menang. bagaimana?" kata antoch.
"hm, baik. aku setuju, jika aku kalah maka kau boleh berbuat apapun terhadap ku, aku pasti tidak akan menolaknya, bahkan kau suruh aku bunuh diri atau terjun ke lautan api aku pasti tidak akan menolaknya." sahut kunto begal setuju.
"apa aku bisa pegang kata kata mu?" tanya antoch memastikan.
"kau meragukan ku bocah?" bentak kunto begal tidak senang mendengar pertanyaan antoch tersebut.
Antoch hanya tersenyum saja.
"bocah, kau bisa pegang kata kata ku. meski aku dari golongan hitam tapi aku termasuk orang yang menjunjung tinggi sikap ksatria dunia persilatan." dengus kunto begal tandas.
"hmm, baiklah. aku percaya pada mu, tapi bagaimana dengan mereka?" kata antoch sambil melirik danuarta dan rumini.
"ini pertarungan antara kau dan aku, soal mereka itu terserah mereka, aku tidak bisa melarang apa yang akan mereka perbuat. Apa kau sudah puas?" kata kunto begal.
"hmmm." gumam antoch mengangguk.
"ayo kita mulai, bocah!" seru kunto begal tegas seraya membuka jurus.
"silakan!" sahut antoch juga bersiap dengan jurus pembuka yaitu jurus tangan dewanya.
"terima jurus serangan ku bocah, hyeaat!" teriak kunto begal langsung melesat dengan kecepatan tinggi bagai kilat menyambar puncak gunung.
"ekh?!" antoch terkejut meliat kecepatan serangan kunto begal yang tidak terduga itu dan tahu tahu sebuah pukulan telak mengenai perutnya.

"bug!"

Antoch terdorong beberapa langkah ke belakang terkena pukulan telak di perutnya oleh kunto begal tapi dia tidak tersungkur jatuh dan dia tetap berdiri tegar.
"hahahaha." kunto begal tertawa keras karna berhasil memukul telak lawannya. "bocah, baru jurus permbuka saja kau sudah tidak mampu menghindar, bagaimana kalo kau menyerah kalah saja dan aku bersedia mengampuni nyawa anjing mu itu. Hahahaha." serunya mengejek.
"hik hik hik. Asyik agaknya aku punya kekasih hari ini, hik hik hik." kata rumini alias bidadari telapak darah tertawa ngikik.
"hahahaha. hei, kisanak. segera minta ampunlah pada guru ku sebelum guru ku berubah pikiran. bagi guru ku, nyawa anjing mu tidak berguna sama sekali. hehehe." seru danuarta ikut mengejek antoch.
Antoch tidak menghiraukan ejekan ejekan itu dan tidak terpancing emosinya, dia hanya tersenyum simpul saja menatap kunto begal.
"huh, kau masih bisa tersenyum setelah terkena pukulan ku, bocah. Akan aku liat apa kau masih bisa tersenyum setelah ku kirim kau menghadap raja akhirat. Terima lagi serangan ku bocah, hupz hyeaat!" kata kunto begal kembali menyerang antoch dengan kecepatan tinggi.

"bug !"
"duak !"
"plak !"

Antoch secara beruntun terkena pukulan dan tendangan kunto begal tanpa mampu menghindarinya. Apa yang terjadi sebenarnya pada antoch? kenapa dia tidak mampu menghindari serangan kunto begal? rasanya sangat mengherankan seorang antoch yang adalah juara turnamen pedang puncak lawu tidak mampu menahan apa lagi sampe menghindari serangan kunto begal, hal jelas sangat mengherankan.
"bocah, cepat kau mengaku kalah saja sebelum aku benar benar mengirim mu ke neraka." teriak kunto begal keras.
Antoch lagi lagi hanya tersenyum simpul menatap kunto begal.
"hmm, gerakan orang tua itu di luar perkiraan ku. gerakannya luar biasa cepat sekali, bahkan mata ku tidak mampu meliat gerakannya itu. ilmu apa yang di gunakan orang tua itu? kecepatannya itu baru kali ini aku meliatnya, seolah seperti kecepatan cahaya saja, tapi ada yang aneh dengan gerakan itu. aku merasakan saat dia hendak bergerak menyerang dia mengerahkan tenaga dalam yang sangat besar tapi kenapa tenaga itu tiba tiba seperti hilang? setiap pukulan dan tendangan yang mengenai ku tidak terasa ada tenaga dalam sama sekali, kemana hilangnya tenaga yang besar itu? ini sungguh aneh sekali." batin antoch menganalisa setiap gerakan kunto begal.
"bocah..." teriak kunto begal.
"huhuh, gerakan yang luar biasa cepat, jujur aku sangat terkesan oleh gerakan kilat mu itu, jika aku boleh tahu, gerakan jurus apa yang kau gunakan itu?" kata antoch memotong ucapan kunto begal.
"hahahaha." kunto begal tertawa keras. "kau bertanya tentu aku akan menjawabnya, tidak ada salahnya kau tahu sebelum menghadap raja neraka. Ketahuilah, itu adalah gerakan dari ilmu kilat di puncak gunung yang aku ciptakan sendiri. Butuh belasan tahun aku menciptakan ilmu itu, ilmu itu mengubah tenaga dalam menjadi tenaga tubuh agar bisa mempercepat gerakan tubuh dan terus terang saja ilmu itu aku dapatkan karna terinspirasi oleh ilmu legenda yaitu ilmu pemindah langit dan bumi milik pendekar pedang matahari ratusan tahun yang silam. karna aku tidak mungkin mampu menjungkir balikkan hawa negatif dan hawa positif maka secara tidak sengaja aku malah mampu mengubah tenaga dalam ku menjadi tenaga tubuh, hasilnya seperti yang kau liat, aku bisa bergerak bagai kilat. hahaha." serunya.
"ilmu pemindah langit dan bumi? Dari mana kau tahu ilmu itu?" tanya antoch heran dan penasaran sekali mendengar kunto begal menyebut ilmu pemindah langit dan bumi.
"hahahaha. aku tahu dari mana ilmu itu aku rasa kau tidak perlu tahu. Nah, apa kau masih ada pertanyaan sebelum kau ku kirim ke neraka?" seru kunto begal.
"hmm, aku harus tahu dari mana dia tahu ilmu pemindah langit dan bumi. aku merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh orang itu." gumam antoch dalam hati.
"bocah, bersiaplah menuju neraka sekarang. Hyeaaat !" teriak kunto begal lantang langsung menerjang antoch dengan kecepatan yang seperti tadi.

Apa yang terjadi?!


ON : 1 | Hari ini : 1 | Total : 812199 Hits