Berita tewasnya dimin dan ramlan sudah tersebar luas dengan cepat dari mulut ke mulut, hal ini jelas membuat warga desa wates jadi di landa ketakutan sekaligus geram serta heran. Kenapa?! Karna desa wates bukan seperti desa biasa pada umumnya, rata rata setiap pemuda desa memiliki olah kanuragan yang tidak rendah. karna mereka belajar ilmu silat di perguruan ruyung kilat pimpinan guru yang cukup terkenal yaitu ki pitono. orang yang berani mengusik di wilayah perguruan ruyung berarti memiliki nyali yang besar dan pasti ilmu silat yang cukup tinggi.
Di luar perbatasan desa wates tampak dua orang berada di sebuah aliran sungai kecil dekat lembah bunga. satu seorang pemuda dan yang satu seorang wanita remaja, pemuda itu berjubah biru tua tengah asik berdiri di atas batu besar memandang ke arah kejauhan, pemuda tidak lain adalah panji alias antoch, sedang wanita remaja yang bersama antoch adalah tantri putri ki sapto yaitu penduduk desa wates. tantri bermain main menangkap kupu kupu tidak menggubris antoch yang berdiri di atas batu menatap kejauhan, entah apa yang tengah di pikirkan antoch. tantri terus saja bermain main mengejar kupu kupu kesana kemari sambil sesekali tertawa riang ketika berhasil menangkap seekor kupu kupu, setelah dapat dia lepas lagi lalu menangkap kupu kupu yang lain. suara tawa riang tantri membuat antoch melirik ke arah gadis remaja tersebut, meliat begitu gembiranya tantri membuat antoch sedikit terhibur dan tidak terasa dia tersenyum lebar meliat kegembiraan putri ki sapto tersebut.
“hmmm. gadis seusia dia memang seharusnya bergembira dalam hidupnya. bermain lepas tanpa memusingkan betapa beratnya kehidupan yang keras ini. tantri anak yang baik, semoga saja dia bisa terus menikmati kegembiraan sampe nanti.“ gumam antoch pelan.
“Tantri !“ panggil antoch pada tantri yang tengah mencoba menangkap kupu kupu besar berwarna indah.
Tantri menoleh ke arah antoch karna di panggil.
“kau asik sekali bermain, kau suka kupu kupu?“ tanya antoch seraya tersenyum.
Tantri buru buru mengangguk cepat, karna dia memang sangat menyukai kupu kupu yang berwarna warni seolah dunia begitu tidak mempesona jika tanpa adanya kupu kupu yang indah. “he-em. aku suka sekali kupu kupu. mereka begitu tampak indah dan menyenangkan.“ ucapnya penuh kegembiraan.
Antoch kembali tersenyum lebar meliat betapa senangnya tantri sama kupu kupu. dia melompat turun dari atas batu lalu berjalan perlahan mendekati tantri, tidak hanya mendekati tantri saja tapi secara perlahan lahan dia mengangkat tangannya sebatas dada, secara aneh tiba tiba beberapa ekor kupu kupu terbang lalu hingga di atas telapak tangan antoch seolah olah mereka tidak ada rasa takutpun sama antoch.
“Tahukah kau asal muasal kupu kupu?“ tanya antoch kalem.
Tantri tidak menjawab karna dia terkesima oleh apa yang baru saja antoch lakukan, yaitu membuat kupu kupu yang secara aneh terbang dan hinggap di telapak tangan antoch. padahal dia susah payah menangkap kupu kupu yang slalu terbang menjauh saat dia dekati tapi kupu kupu itu malah hinggap di tangan antoch dengan sendirinya tanpa takut sedikitpun, benar benar suatu keanehan yang sulit di percaya.
Antoch tidak menghiraukan ketersimaan tantri oleh apa yang tadi dia lakukan, dia terus melanjutkan ucapannya. “dahulu kala ada seorang dewi hidup di khayangan, dewi itu sangat cantik dan anggun yang menjadi idaman para dewa di khayangan. dewi tersebut bertugas merawat kebun bunga milik ratu khayangan. karna kecantikannya itu membuat dia menjadi rebutan para dewa yang jatuh hati padanyahingga suatu saat ketika dia tengah menyiram bunga bunga di kebun istana khayangan, tiba tiba datang dua orang dua yang berebut memberikan sesuatu hadiah pada dia. dua dewa itu tidak ada yang mau mengalah dan terus berebut hendak memberikan hadiah pertama kali pada sang dewi tersebut. suatu ketika dua dewa itu bertengkar sampe berkelahi dan tidak sadar telah merusak kebun bunga milik sang ratu. sang ratu khayangan murka besar mengetahui kebun bunga miliknya telah rusak, maka dipanggillah sang dewi perawat kebun bunga ke hadapan sang ratu. Dengan rasa amarah yang sangat besar, sang ratu menghukum dewi perawat bunga dengan hukuman yang sangat berat yaitu mengutuk dewi perawat bunga menjadi seekor ulat yang buruk agar tidak ada lagi para dewa yang menyukai dirinya.“
“ikh. jahat sekali ratu khayangan itu. bukankah dua dewa itu yang bersalah telah merusak kebun bunga milik sang ratu tapi kenapa dewi itu yang di hukum.“ protes tantri.
“memang benar dua dewa itu yang telah merusak kebun bunga milik sang ratu namun sang ratu menganggap kecantikan dewi perawat bunga telah membuat resah khayangan. banyak para dewa yang berselisih gara gara hendak memikat hati sang dewi perawat bunga. demi mengembalikan ketenangan dalam khayangan maka terpaksa sang ratu menjatuhi hukuman itu.“ kata antoch.
“ikh. tapi tetap saja itu tidak adil, kasihan dewi perawat bunga hanya karna kecantikannya telah membuat para dewa bertengkar demi mendapatkan dirinyamembuat dia di salahkan lalu di hukum cuma gara gara kebun bunga yang di rusak, itupun bukan dia yang merusaknya.“ eyel tantri tetap memprotes hukuman sang ratu yang menurutnya tidak adil.
Antoch tersenyum lebar meliat sikap tantri yang tidak senang oleh tindakan sang ratu khayangan yang menghukum dewi perawat bunga.
“huh. menghukum orang yang tidak bersalah, ini benar benar tidak adil. kalo di hukum yang lain sih tidak apa apa tapi ini di kutuk menjadi seekor ulat buruk rupa, hmm. benar benar kasihan dewi perawat bunga itu.“ gerutu tantri.
“ratu khayangan menghukum dewi perawat bunga bukan lantaran masalah rusaknya kebun bunga saja tetapi ini juga tidak lepas dari sikap dewi perawat bunga yang tinggi hati dan merasa paling cantik hanya karna para dewa berebut mendapatkan hatinya. pertengkaran dua dewa itu juga tidak lepas dari kesalahan dewi perawat bunga yang membiarkan dua dewa itu berkelahi tanpa berusaha melerai mereka. atas pertimbangan itulah maka sang ratu terpaksa menjatuhi hukuman pada dewi perawat bunga menjadi seekor ulat buruk rupa. begitu.“ kata antoch.
“ikh. tetap saja hukuman itu tidak adil dan terlalu berat. siapa coba yang suka sama ulat buruk rupa, hiiii. pasti siapapun tidak akan menyukainya. kasihan dewi perawat bunga.“ kata tantri tetap tidak suka pada hukuman sang ratu.
Antoch tertawa kecil sebentar lalu menggoyangkan tangannya agar kupu kupu yang hinggap di tangannya tadi terbang lagi. “sang ratu tidaklah sekejam seperti yang kau kira, dia tidak melupakan jasa dewi perawat bunga yang telah sepenuh hati merawat bunga miliknya maka dia tidak mengutuk dewi perawat bunga menjadi seekor ulat seutuhnya, tetapi dia juga memberi waktu pada dewi perawat bunga merenungi kesalahannya selama menjadi ulat dan apa bila dia tahu serta sadar akan kesalahannya maka dia akan berubah menjadi kupu kupu yang cantik jelita menawan siapa saja, tidak hanya para dewa dewi khayangan namun juga akan menarik bagi setiap insan di muka bumi ini. Nah,itulah kenapa tercipta kupu kupu cantik, karna sang dewi perawat bunga menyadari kesalahannya selama menjadi ulat. Dari seekor ulat yang di benci semua orang menjadi seekor kupu kupu yang di sukai oleh semua orang.“ ucapnya.
“owh,begitu.“ kata tantri manggut manggut paham. “hmm. jadi sang ratu juga tidak tega sepenuhnya mengutuk menjadi ulat yang buruk tapi juga membuat ulat itu bisa berubah menjadi kupu kupu yang indah. Yach, aku kira meski tidak lagi menjadi dewi namun dewi perawat bunga tetap bahagia karna bisa menjadi kupu kupu yang indah serta selalu bisa merawat bunga bunga di bumi ini. Wah, akhir yang mengharukan bagi dewi perawat bunga.“ ucapnya jadi terharu.
“hahaha. mulai sekarang kau jangan menyakiti kupu kupu, biarlah kupu kupu itu hidup bebas untuk merawat bunga bunga di lembah ini.“ kata antoch tertawa kecil.
“hmp. tentu. aku tidak akan menyakiti kupu kupu itu, aku malah senang mereka bisa hidup bebas di lembah ini karna kehadiran mereka membuat lembah ini jadi tambah berwarna. hehehe.“ seru tantri penuh semangat dan gembira.
“baguslah.“ ucap antoch kalem.
“owh. iya kak. Gimana caranya tadi kakak bisa membuat kupu kupu itu hinggap di tangan kakak tanpa membuat kupu kupu itu merasa takut?“ seru tantri cepat bertanya karna masih merasa heran dengan apa yang di lakukan antoch tadi.
Antoch hanya tersenyum saja lalu berjalan ke arah sebuah batudan duduk di atasnya.
tantri yang penasaran buru buru mendekati antoch berharap agar antoch memberi tahu caranya.
Antoch terdiam beberapa lama lalu menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan pelan. dia menatap tantri sejenak baru buka suara.
“alam memiliki aura, setiap benda di bumi ini memiliki aura, batu, kayu, tumbuhan, hewan dan yang lain memiliki aura. semua memiliki aura serta semua bisa merasakan aura yang di miliki makhluk lain, entah itu aura baik atau buruk. Bilamana mereka merasakan aura baik maka mereka tidak akan merasa takut tapi sebaliknya bilaman mereka merasakan aura buruk maka mereka akan menjauh dan pergi karna takut. Kupu kupu itu slalu terbang menjauh ketika kau dekati itu karna mereka merasakan aura yang tidak baik keluar dari tubuh mu, mereka jadi ketakutan dan berusaha menghindar menjauh dari mu. mereka merasakan suatu ancaman karna kamu berusaha hendak menangkap mereka, itulah mengapa mereka terbang menjauh setiap kali kau dekati.“ ucapnya menjelaskan.
“tapi akukan hanya sekedar ingin bermain main saja, aku tidak berniat hendak menyakiti mereka.“ kata tantri berkilah.
“hahaha. kupu kupu punya indra perasa yang di sebut insting. mereka tidak punya akal pikiran seperti manusia yang dapat mencerna maksut dan tujuan kita. yang mereka tahu adalah menghindar dari mara bahaya yang mengancam mereka.“ kata antoch menjelaskan.
“iya deh aku mengerti, terus gimana caranya agar bisa seperti apa yang kamu lakukan tadi?“ tanya tantri.
“caranya adalah menghilangkan aura tidak baik dalam tubuh kita, yaitu dengan cara mengosongkan hati dari segala keinginan apapun. termasuk keinginan menangkap kupu kupu itu. Kuncinya adalah pengendalian aura dari dalam hati kita agar kupu kupu itu tidak takut kepada kita. bilamana kau sudah mampu melakukan itu maka kupu kupu itu dengan sendirinya akan mendatangi kamu.“ jelas antoch.
“owh. begitu.“ gumam tantri manggut manggut mengerti.
“kau dalami saja tenaga dalam yang sudah aku ajarkan pada mu sampe kau benar benar paham, teruslah berlatih dengan sungguh sungguh maka suatu saat kau akan bisa seperti kakak.“ kata antoch.
“emp. aku pasti akan belajar dengan sungguh.“ seru tantri mengangguk penuh semangat.
Antoch tersenyum senang meliat semangat tantri yang begitu besar, tiba tiba dia melirik ke kanan karna mendengar ada suara halus tidak jauh dari tempatnya berada. “hmmm.“ gumamnya lirih.
“sahabat dari mana yang datang ke tempat ini? jika berniat baik mari silakan bergabung tapi jika berniat tidak baik harap jangan mengganggu kami.“ ucap antoch biasa saja tapi di sertai pengerahan tenaga dalam yang di tujukan pada seseorang yang datang namun tidak memunculkan diri.
Tantri mengerutkan kening heran mendengar antoch bicara sendiri. “kakak bicara sama siapa?“ tanyanya celingukan mencari cari siapa yang di ajak bicara antoch.
Setelah di tunggu agak lama namun belum juga ada tanda tanda orang yang bersembunyi tadi hendak memunculkan diri membuat antoch keheranan.
“hmm. di dengar dari hembusan nafas dan aura yang terpancar dari tubuhnya, kelihatannya orang itu memiliki ilmu yang bisa di bilang tidak rendah. pengaturan nafas dan penyamaran hawa keberadaannya cukup tinggi, siapa kira kira orang itu? apa maksut dia datang kemari tapi tidak mau menampakkan diri?“ batin antoch dalam hati.
“kakak. ada apa? kenapa diam saja dari tadi?“ tanya tantri yang kebingungan.
Antoch menatap tantri sejenak lalu beranjak bangun dari duduknya. “hari sudah beranjak siang, ayo kita pulang.“ ucapnya.
Tantri mengangguk cepat, dia dan antoch beranjak pergi dari tempat tersebut. setelah mereka tidak tampak lagi maka tidak lama orang yang bersembunyi tadi baru muncul menampakkan diri.
“hmm. pria yang bersama tantri tadi tidak pernah aku liat di desa ini. apakah dia pengembara yang datang ke tempat ini atau mungkin dia salah seorang sanak saudara ki sapto dari jauh? hmm. agaknya pria itu bukan orang biasa, dia bisa merasakan hawa kehadiran ku yang padahal sudah ku hilangkan, aku harus berhati hati sekarang dalam setiap tindakkan ku. akan aku selidiki siapa pria tadi dan dari mana dia berasal.“ ucap orang itu setengah bergumam, dia lalu melesat pergi dari lembah itu.
Dari tikungan jalan dimana tadi antoch dan tantri pergi tampak mereka berdua muncul lagi, rupanya mereka tidak benar benar pergi dari lembah itu. mereka sengaja bersembunyi di balik ilalang tinggi karna ingin mengetahui siapa orang yang tadi datang namun tidak mau memunculkan diri.
“bukankah itu tadi Danuarta? ngapain dia di tempat ini? pake acara sembunyi dari kita, aneh sekali.“ kata tantri heran kenal siapa orang yang tadi muncul.
“Danuarta?“ tanya antoch menatap tantri.
“he-em. itu tadi danuarta, dia salah satu teman kakak ku dirga yang juga murid perguruan ruyung kilat.“ jawab tantri.
“owh. Ya sudah ayo pergi.“ kata antoch lalu melangkah pergi di ikuti tantri.
baru saja mereka berjalan agak jauh tiba tiba antoch menghentikan langkahnya yang membuat tantri jadi keheranan.
“kok berhenti? ada apa?“ tanya tantri.
“ada suara pertarungan tidak jauh dari tempat ini. Ayo kita liat.“ jawab antoch langsung melesat cepat sambil menggandeng tantri.
Mereka melesat cepat menuju barat lembah yang menjauhi arah desa wates, tidak lama mereka tiba di pinggir hutan dan langsung bersembunyi di balik pohon besar.
Tampak tidak jauh dari tempat mereka berada ada dua orang tengah bertarung sengit, yaitu pertarungan antara seorang gadis cantik berbaju ungu bersenjata selendang yang juga berwarna ungu melawan seorang pria berjubah merah bersenjata kipas. awalnya pertarungan cukup imbang, mereka sama sama berhasil saling mendesak satu sama lain, namun lama kelamaan perbedaan pengalaman yang di miliki dua orang itu semakin terliat. tampak pria bersenjata kipas mulai menguasai jalannya pertarungan dan lebih bisa menjaga alur setiap serangan di banding si gadis yang terliat masih hijau dan minim sekali pengalaman dalam pertarungan, beruntung bagi si gadis karna memiliki jurus jurus hebat yang masih bisa untuk mempertahankan diri, tapi entah sampe kapan gadis itu sanggup bertahan dari serangan lawannya yang mengincar sisi kelemahan si gadis di dalam minimnya pengalaman bertarung.
“hmm. jurus jurus gadis itu cukup hebat tapi sayang gadis itu masih hijau dalam pertarungan. pria bersenjata kipas jelas bukan pendekar kemaren sore, terbukti dia mampu menguasai pertarungan dengan memanfaatkan pengalaman si gadis yang masih hijau. dalam beberapa jurus ke depan agaknya si gadis akan kalah karna kehabisan tenaga, terliat nafas gadis itu sudah mulai tidak teratur dan serangannya tidak sekuat tadi.“ batin antoch menganalisa pertarungan tersebut.
Benar apa yang di perkirakan antoch, dalam satu gerakan kilat tampak pria bersenjata kipas berhasil memukul dada si gadis hingga terpental dan roboh muntah darah tanda terluka dalam.
“hahaha.“ tawa pria jubah merah berhasil menundukkan lawannya. “akhirnya kau berhasil aku jinakkan gadis manis. Hahaha.“ serunya dengan tawa penuh kemenangan.
si gadis menatap tajam pria jubah merah sambil memegangi dadanya yang sesak akibat terkena pukulan si pria jubah merah. jika dia memaksakan diri membuka suara maka dia akan muntah darah lagi dan membuat lukanya semakin parah. buru buru dia duduk bersila bersemedi mengatur pernafasan guna menentramkan dadanya yang berdenyut sakit.
“hahaha. percuma kau bersemedi mengobati luka mu dengan tenaga dalam, pukulan racun bunga merah ku bukan pukulan biasa, tubuh mu sudah terkena racun pukulan ku dan di dunia ini hanya aku yang memiliki penawar racun tersebut, jadi kau jangan berharap mampu memunahkan racun dari pukulan ku itu. Hahaha.“ seru pria jubah merah lalu tertawa keras.
Dari balik pohon tampak tantri malah panik sendiri karna kasihan meliat gadis berbaju ungu terluka, apa lagi setelah mendengar kalo pukulan pria jubah merah mengandung racun membuat dia jadi semakin panik dan kasihan. dia hendak keluar untuk menolong si gadis baju ungu tapi di tahan oleh antoch.
“kak. kita harus tolong wanita itu, dia terluka parah terkena pukulan orang itu, kalo tidak di tolong wanita pasti celaka di tangan orang itu.“ kata tantri buru buru.
Antoch menggelengkan kepala cepat lalu memberi isyarat agar tantri diam tidak berisik. “jangan sekarang. kita liat dulu situasinya yang tepat, kita tidak tahu siapa mereka dan apa masalah mereka sampe bertarung. kita tidak boleh sembarangan ikut campur urusan orang lain, nanti bisa meluas masalahnya. kita tunggu sebentar lagi untuk meliat situasinya baru kalo sudah tepat baru kita bergerak.“ ucapnya berbisik.
“tapi...“ tantri tampak tidak sabaran, dia langsung melesat keluar sambil berteriak keras. “hentikan !“
Antoch terkejut meliat tantri yang tiba tiba keluar tanpa menghiraukan larangannya. “haihz. dasar anak bodoh.“ gerutunya.
Pria jubah merah awalnya kaget sekali mendengar teriakan tantri karna tidak menduga ada orang lain di tempat itu tanpa dia sadari tapi setelah tahu siapa yang muncul, kekagetannya hilang karna yang muncul hanya seorang gadis kecil. Dia tertawa lebar menatap tantri yang baginya hanya seorang gadis ingusan saja.
“hahaha. aku kira pendekar kosen mana yang datang, tidak tahunya hanya gadis ingusan. Hei, anak kecil. mau apa kau kemari? apa kau kesasar datang ke tempat ini? hahaha.“ jengek pria jubah merah itu.
“huh. orang jahat. jangan sakiti orang itu, hati mu kejam sekali telah melukai orang itu. cepat menjauh darinya.!“ teriak tantri dengan nada tinggi.
“wow. wow. wow. galak juga rupanya kau gadis kecil. memang kau mau kalo aku tidak mau menjauh?“ kata pria jubah merah lalu tersenyum meledek.
“cepat menjauh dari orang itu. kalo tidak...“ bentak tantri menahan ucapannya.
“kalo tidak kau mau apa gadis kecil?“ tanya pria jubah merah tersenyum meremehkan.
“huh. kalo tidak, jangan salahkan aku jika aku bertindak keras pada mu dan menghajar mu.“ dengus tantri dingin.
“hahaha.“ tawa pria jubah merah itu mendengar ancaman tantri. “baru kali ini ada gadis ingusan berani mengancam ku. hmm. menarik juga, aku mau tahu kau mau berbuat apa pada ku. Emp?“ ucapnya meledek. tiba tiba ada bayangan biru melesat ringan bagai terbang mendarat di samping tantri tanpa sedikitpun mengeluarkan suara saat mendarat di tanah, bayangan itu tidak lain adalah antoch yang keluar dari balik pohon menyusul tantri.
“tantri. jangan bersikap tidak sopan pada orang yang lebih tua dari mu.“ hardik antoch dengan suara kalem.
“kakak?“ seru tantri menghadap antoch.
Antoch menghadap ke arah pria jubah merah setengah menjura. “harap tuan tidak jadi gusar atas kekurang ajaran adik ku ini dan harap sudi memaafkannya.“ ucapnya kalem.
“kakak. kenapa minta maaf? kita tidak punya salah apa apa sama dia.“ protes tantri tidak senang antoch minta maaf pada pria jubah merah.
Pria jubah merah menatap tajam antoch, dia terkejut oleh kemunculan antoch yang tiba tiba muncul tanpa dia sadari akan hawa kedatangannya. dia cukup terkesima oleh cara munculnya antoch yang ringan sekali bagai terbang lalu mendarat tanpa membuat suara sedikitpun, ini menandakan ilmu ringan tubuh pemuda jubah biru itu sudah mencapai taraf sukar di jajaki. meski terkejut namun sebagai seorang pesilat yang sudah lama malang melintang di dunia persilatan tidak membuat dia memperliatkan perasaan terkejutnya. di dalam boleh terkejut tapi di luar dia tetap tenang tanpa menunjukkan perubahan mimik wajah sedikitpun. sikapnya masih terliat tenang tenang saja.
“hahahaha.“ tawa pria jubah merah keras di iringi pengerahan tenaga dalam tinggi seolah ingin memamerkan tenaga dalamnya. dia berbuat begitu karna tidak mau kalah oleh pertunjukkan ilmu ringan badan antoch tadi.
suara tawa pria jubah merah sedikitpun tidak membuat antoch terpengaruh tapi bagi tantri yang masih dangkal tenaga dalamnya merasakan kupingnya bagai di tusuk ratusan jarum, sangat sakit sekali. beruntung antoch buru buru memegang pundak tantri dan menyalurkan hawa murni ke dalam tubuh tantri untuk meredam suara tawa si jubah merah, setelah mendapat bantuan dari antoch baru tantri tidak merasakan rasa sakit lagi. Naas buat si wanita baju ungu, karna sedang memulihkan luka dalamnya makasuara tawa itu menggempur kosentrasinya, seketika dia muntah darah lagi membuat luka dalamnya bertambah parah.
Mengetahui keadaan si gadis baju ungu bertambah parah oleh tawa pria jubah merah, dia seketika menyentilkan jarinya mengeluarkan jurus sentilan dewa langit ke arah perut si pria jubah merah dengan maksut membuat tawa si pria jubah merah berhenti.
“huoegkh.“ keluh si pria jubah merah tertahan karna merasakan perutnya seperti di gebuk kayu.
“tenaga dalam tuan tinggi luar biasa, aku benar benar kagum sekali.“ kata antoch kalem seraya sedikit membungkuk tanda menghormati.
Pria jubah merah tidak dapat membuka suara karna masih merasakan sakit di perutnya, dia tidak mengerti kenapa perutnya jadi sakit seperti di gebuk kayu besar. Buru buru dia menarik nafas dalam dalam menyalurkan hawa murni ke perutnya untuk meredam rasa sakit.
Tanpa menghiraukan apa yang tengah pria jubah merah lakukan, antoch berjalan tenang menghampiri si wanita baju ungu lalu menotok jalan darah di beberapa tempat di tubuh wanita itu.segera dia menyalurkan hawa murni tenaga dalam 9 matahari ke dalam tubuh wanita itu lewat punggung guna mengobati luka dalam wanita tersebut.
Wanita baju ungu itu merasakan ada hawa hangat yang masuk ke dalam aliran darahnya dan menyebar ke setiap titik jalan darah lalu berkumpul di pusat organ tubuh yang terluka. wanita itu merasakan tubuhnya menjadi nyaman sekali oleh aliran hangat hangat tersebut dan ketika dia memuntahkan darah hitam menggumpal maka dadanya yang tadi terasa sesak jadi lega serta rasa sakit di dadanya juga ikut hilang. wanita itu membuka matanya lalu perlahan lahan beranjak berdiri, dia menoleh menatap orang yang telah menolongnya. dia menatap antoch untuk beberapa dan tanpa berkata apa apa tiba tiba dia melesat pergi begitu saja seolah dia tidak merasa berhutang budi telah di tolong antoch. sikap aneh wanita itu membuat antoch heran dan tidak mengerti, tapi sebagai orang yang enggan mencampuri urusan orang lain tidak membuat dia tersinggung, dia hanya memandang ke arah perginya wanita tersebut sambil tersenyum tipis saja.
“kakak.“ seru tantri mendekati antoch. “apa yang terjadi? kenapa orang itu pergi? aneh banget.“ tanyanya keheranan.
“sudahlah biarkan saja. ayo pulang.“ kata antoch lalu berjalan meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan pria jubah merah yang berdiri diam memegangi perutnya.
“kakak. tunggu aku.“ seru tantri langsung berlari menyusul antoch.
Begitu antoch dan tantri pergi dari tempat itu, seketika pria jubah merah tersebut roboh terduduk memegangi perutnya. dia langsung duduk bersemedi guna menetralkan rasa mual di perutnya yang tidak dia ketahui apa penyebabnya, padahal dia terkena sentilan jari dewa langit yang di keluarkan antoch saat dia tertawa tadi. meliat dari sisi ini saja sudah dapat di ketahui tingkat tinggi rendahnya ilmu pria jubah merah tersebut, padahal antoch hanya mengerahkan seperlima bagian tenaga dalamnya saja tanpa berniat mencelakai pria tersebut, jika antoch berniat jahat maka sudah dari tadi dia pasti binasa dengan perut jebol oleh ilmu sentilan jari dewa langit antoch. sebenarnya siapa pria jubah merah tersebut?! Orang itu tidak lain adalah restu kalirang yang berjuluk pendekar kipas pemetik bunga yang cukup di kenal di dunia persilatan.
* * *
SEORANG wanita tua yang berumur cukup lanjut duduk di atas batu datar yang berada di dalam gua, wanita tua itu terliat berwajah kaku dengan sorot mata yang tajam sekali. terliat kulit wajahnya sudah keriput dimakan usia, meski begitu kulit wajah itu masih terliat bersih menandakan di masa mudanya dulu adalah seorang wanita cantik jelita. tiga tusuk kundai emas terliat menancap di gelungan rambutnya yang sudah hampir memutih semua. Jubah abu abu yang sudah usang tampak sedikit berkibar terkena angin dari mulut goa, sesekali wanita tua itu mengeluarkan suara seperti orang menggereng lalu kembali diam dan tidak lama dia seperti orang komat komat, entah apa yang sedang wanita tua itu lakukan.
“hmmm. Delapan tahun sudah aku tinggal di dalam goa ini, delapan tahun juga aku mendidik dan membesarkan cucu ku. delapan tahun pula aku tidak memunculkan diri ke dua luar, apakah hari ini aku harus kembali membuat gempar dunia persilatan. hmm.“ ucap wanita itu seperti orang meracau.
Saat wanita tua itu sedang merenung, tidak lama dari arah mulut goa muncul seorang gadis berbaju ungu dengan berjalan agak sempoyongan.
“Anggini?!“ seru wanita tua itu lirih dengan pandangan heran meliat anggini yang datang dengan sempoyongan.
“Eyang.“ seru gadis baju ungu yang bernama anggini parau. dia langsung duduk bersimpuh di depan wanita tua tadi sambil memegangi dadanya, tubuhnya agak lemah dan wajahnya sedikit pucat.
“anggini. kau.. kau.. kenapa? apa yang terjadi pada mu?“ seru wanita tua itu agak panik. dia buru buru memapah anggini bangun lalu di dudukkan di atas batu datar tempat tadi dia duduk. “anggini. cerita sama eyang, apa yang terjadi pada mu? siapa yang telah melukai mu?“ tanyanya cepat.
“eyang..“ ucap anggini parau.
“hmm. sudahlah, kau tidak usah bicara dulu, biar eyang periksa luka mu.“ kata wanita tua itu cepat.
Dia segera memeriksa luka di di tubuh anggini. setelah memeriksa semua luka di tubuh anggini, dia jadi terkejut sekaligus heran dan kagum. dia terkejut karna dia mengetahui apa yang menyebabkan luka di tubuh anggini. dia kenal pukulan apa yang telah melukai anggini yaitu pukulan racun bunga merah milik pendekar kipas pemetik bunga. dia juga tahu efek mengerikan akibat terkena pukulan sesat tersebut, yaitu racun pukulan itu akan membuat seseorang hilang kesadaran dan tidak mampu mengontrol dirinya, orang itu akan mengalami kondisi seperti orang yang terangsang berat hingga tanpa sadar akan menyerahkan tubuhnya menjadi budak nafsu pendekar kipas pemetik bunga. mengetahui efek mengerikan dari pukulan itu membuat wanita tua tersebut jadi bergidik ngeri sendiri.
Wanita tua itu tahu siapa pemilik pukulan sesat itu yaitu restu kalirang yang berjuluk pendekar kipas pemetik bunga. kira kira sepuluh tahun yang lalu dia pernah bentrok dengan pendekar kipas pemetik bunga dan hasilnya dia hanya mampu menang setengah jurus. setelah pertarungan itu diasudah tidak mendengar lagi kabar keberadaan pendekar kipas pemetik bunga, apa lagi dia juga sudah tidak pernah lagi keluar ke dunia persilatan selama delapan tahun terakhir, jadi praktis dia tidak pernah tahu apa yang tengah terjadi selama delapan tahun belakangan ini di dunia persilatan.
“eyang..“ panggil anggini parau meliat eyang gurunya yang terdiam seperti melamun. “eyang memikirkan apa?“ tanyanya.
wanita tua berjubah abu abu itu menatap anggini untuk beberapa lama. “hm. Anggini, coba kau cerita sama eyang kenapa kau bisa bertarung dengan restu kalirang?“ tanyanya penasaran.
“restu kalirang? siapa restu kalirang itu eyang?“ tanya anggini ingin tahu.
“nanti eyang ceritakan siapa itu restu kalirang, sekarang kau ceritakan saja kenapa kau sampe bertarung dengan dia.“ kata wanita tua itu.
Anggini menarik nafas panjang sebentar lalu mulai bercerita. “waktu eyang menyuruh ku untuk keluar ke dunia luar guna mendengar kabar tentang keadaan dunia persilatan, aku mendengar banyak hal yang terjadi di dunia persilatan termasuk aku juga bertemu banyak orang. di kedai makan desa wates aku mendapat kabar dari percakapan orang orang yang makan disana, yaitu konon belum lama ini telah lahir lima pendekar hebat dunia persilatan hasil dari turnamen pedang di gunung lawu..“
“lima pendekar hebat? Turnamen pedang gunung lawu?“ tanya wanita tua itu memotong cerita anggin dengan kening berkerut.
“benar eyang.“ kata anggini mengangguk.
“hmm. teruskan cerita mu.“ kata wanita tua itu.
“baik.“ anggini mengangguk pelan. “lima pendekar hebat dunia persilatan menurut kabar ku dengar adalah yaitu pengemis sakti dari utara, raja pedang dari selatan, orang aneh dari timur, datuk barat dan dewa tengah.“ ucapnya.
“hm. Pengemis sakti dari utara bernama suto menggolo, dia ketua partai pengemis. nama besarnya sudah terkenal belasan tahun yang lalu, aku sudah pernah bertemu dengan dia dan memang ilmu silatnya luar biasa tinggi, meski tidak kenal secara dekat tapi aku berteman baik dengan dia. bilamana kau bertemu dia, kau harus memberi hormat kepadanya dan memanggil dia paman guru, kau mengerti?“ kata wanita tua itu serius.
“baik, eyang.“ kata anggini mengangguk.
“hm. raja pedang dari selatan bernama merto wijaya, dia adalah ketua partai raja pedang sekaligus seorang raja kerajaan mataram. dia sangat arif bijaksana dan sangat baik hati, konon ilmu pedangnya sangat luar biasa hebat, meski belum pernah berjumpa dengan dia namun aku sangat mengagumi ilmu silatnya. Orang aneh dari timur atau sering di panggil si sesat timur bernama damar soka. ilmu silatnya juga sangat luar biasa hebat, dia adalah ketua partai lembah wilis. aku belum pernah bertemu dengan dia tapi menurut cerita orang orang persilatan, sifat damar soka sukar di tebak dan cenderung sesuka hati. kadang pemikiran dia juga sangat aneh aneh dan sering bertolak belakang dari kaum partai lurus, itulah kenapa dia gelari orang aneh dari timur atau si sesat dari timur. hmm. kalo datuk barat dan dewa tengah aku belum pernah mendengar gelar itu sebelumnya. mungkin mereka adalah pendekar baru di dunia persilatan, jadi aku tidak tahu siapa mereka sebenarnya. gimana tentang turnamen pedang di gunung lawu?“ kata wanita tua itu.
“tentang turnamen pedang di gunung lawu aku hanya mendapat sedikit kabar eyang. katanya yang menjuarai turnamen pedang itu adalah seorang pemuda bernama panji yang lalu oleh orang orang persilatan menggelarinya dewa tengah. begitu saja eyang.“ jawab anggini.
“seorang pemuda?!“ tanya wanita tua itu dengan kening berkerut tanda kurang percaya. “hm. siapa pemuda itu sebenarnya mampu menjuarai sebuah turnamen besar. apakah dunia persilatan benar benar sudah mengalami perubahan yang begitu besar selama delapan tahun ini. hmm.“ gumamnya.
“kabar lain yang aku dengar katanya orang orang persilatan sedang berusaha memecahkan bagaimana cara mematahkan ilmu 9 jalur neraka. apakah eyang tahu ilmu apa itu?“ tanya anggini.
“ilmu 9 jalur neraka?“ kata wanita tua itu setengah mengernyit tanda tidak tahu. “ilmu apa itu? aku baru kali ini mendengar ada ilmu itu.“ ucapnya.
“eyangkan sangat pengalaman di dunia persilatan, mungkin eyang tahu atau setidaknya pernah mendengar ilmu itu.“ kata anggini.
“tidak. Eyang belum pernah mendengar ilmu itu.“ ucap wanita tua itu menggelengkan kepala.
“owh,begitu.“ gumam anggini pelan.
“sudahlah, tidak usah di bahas lagi soal itu, itu bisa di bicarakan lain waktu. lanjutkan cerita mu lagi kenapa kau bisa terluka.“ kata wanita tua itu mengalihkan pembicaraan.
“baik eyang.“ kata anggini mengangguk. “...Di desa wates aku mendengar dalam beberapa hari ini telah terjadi malapetaka yang korbannya rata rata adalah para gadis desa, bahkan dua hari yang lalu dua orang penduduk desa tewas di serang oleh seseorang yang misterius. di kedai itulah aku pertama kali bertemu seorang pria dewasa berjubah merah, kami saling ngobrol hingga dia pamit pergi. setelah dia pergi baru ku sadari kalo di saku bajuku sudah ada sekuntum bunga mawar merah..“
“apa kalian berkenalan?“ tanya wanita tua itu.
“hm. aku lupa menanyakan siapa nama pria itu. memang kenapa eyang? apa eyang tahu pria itu?“ tanya anggini.
“hmm. bunga mawar merah, apakah pria itu restu kalirang? pendekar kipas pemetik bunga slalu memberikan bunga mawar merah kepada korbannya sebelum di jadikan budak nafsunya. jika memang benar itu restu kalirang berarti anggini memang telah incar menjadi korbannya. huh, kurang ajar.“ batin wanita tua itu dalam hati.
“eyang.“ panggil anggini meliat eyangnya terdiam.
“teruskan cerita mu.“ kata wanita tua itu cepat.
“hmm. aku berpikir pria jubah merah itu pasti pendekar berilmu tinggi karna dia mampu menaruh bunga mawar merah di saku baju ku tanpa aku ketahui. esoknya aku tidak sengaja bertemu dia lagi di pinggir hutan sebelah barat di luar desa wates, dia menghadang ku dan tanpa basa basi hendak membawa ku pergi ke suatu tempat yang katanya bisa membuat ku merasakan sorga dunia, aku tidak tahu apa maksutnya..“
“kurang ajar. jadi benar itu restu kalirang. Jahanam busuk, awas saja kalo bertemu dengan ku, akan ku cincang tubuhnya sampe kecil biar menjadi makanan anjing liar. Huh.“ dengus wanita tua itu mengepalkan tangan gregetan menahan rasa gusar.
“eyang?“ kata anggini heran meliat eyangnya seperti gusar.
“anggini. apa kau mengikuti ajakan orang itu?“ tanya wanita tua itu tajam penuh nada tekanan.
Anggini mengerutkan kening heran meliat eyangnya bertanya dengan nada suara seperti itu. “tidak eyang.“ jawabnya.
“jawab yang jujur !“ bentak wanita tua itu tegas.
“tidak eyang. Anggini tidak mengikuti ajak orang itu, kami malah bertarung gara gara aku tidak mau mengikuti ajakannya.“ jawab anggini takut takut.
“hm. Bagus.“ seru wanita tua itu cepat. “jika kau mengikuti ajakan orang itu maka kau akan mengalami malapetaka yang akan membuat mu malu dan menyesal seumur hidup.“ ucapnya.
“malapetaka? malapetaka apa itu eyang?“ tanya anggini penasaran.
“Anggini. Ketahuilah, orang itu bernama restu kalirang, dia berjuluk pendekar kipas pemetik bunga. dia adalah manusia cabul yang slalu mengincar gadis gadis untuk di jadikan budak nafsu terkutuknya. bilamana kau mengikuti ajakannya maka kehormatan mu akan di nodai orang itu, dia slalu mengincar korbannya dengan cara memberikan bunga mawar merah pada korbannya baik secara langsung atau secara tidak di ketahui oleh korbannya. Bunga mawar merah yang di selipkan ke dalam saku baju mu adalah sebagai tanda bahwa kau telah menjadi incarannya.“ kata wanita tua itu serius.
Mendengar keterangan dari eyang gurunya langsung membuat anggini jadi merinding dan bergidik ngeri.
“kau bertarung dengan orang itu aku yakin kau pasti kalah. benar?“ tanya wanita tua itu.
“benar eyang. Aku terkena pukulannya yang kalo tidak salah dia menyebut pukulan racun bunga merah. Seketika tubuh ku terasa lemas dan panas, ada semacam hawa aneh yang tiba tiba keluar dari dalam tubuh ku. aku berusaha menekan hawa aneh itu dengan semedi tapi lambat laun aku tidak kuat, malah hawa aneh itu semakin besar keluar dari tubuh ku.“
“itu adalah efek dari pukulan racun bunga merah. Racun pukulan itu akan membuat mu hilang kendali dan akan membuat mu menuruti semua ajakan orang itu, yaitu berbuat hubungan terlarang layaknya suami istri. Biasanya orang yang sudah terkena pukulan itu akan sulit terlepas dari pengaruh racun pukulan itu, siapa yang telah menolong mu?“ tanya wanita tua itu ingin tahu.
“aku tidak tahu eyang. saat aku berusaha meredam hawa aneh yang semakin besar keluar dari tubuh ku tiba tiba aku merasa ada seseorang menotok titik jalan darah di beberapa tempat di tubuhku, lalu semacam hawa hangat masuk lewat punggung ku dan mengalir di semua aliran darah mendesak keluar hawa aneh efek dari pukulan racun bunga merah. tubuh ku terasa nyaman sekali dan ringan serta lega setelah hawa hangat itu berhasil mendesak keluar hawa aneh tadi. aku bangun dari duduk ku ingin tahu siapa orang yang telah menolong ku...“
“kau tahu siapa orang yang menolong mu?“ tanya wanita tua itu penasaran.
Anggini menunduk dalam dalam dengan wajah agak sedikit memerah, agaknya dia merasa malu malu.
“anggini. kenapa diam?“ tanya wanita tua itu heran meliat sikap anggini yang tiba tiba jadi aneh. “anggini. ada apa?“ tanyanya heran.
“Engg. Engg. Anu.. orang itu.. orang itu.. aku tidak tahu namanya.“ jawab anggini agak tergagap.
“kau ini aneh sekali.“ kata wanita tua itu heran sendiri meliat tingkah anggini. “apa kau tidak bertanya siapa nama orang yang telah menolong mu?“ tanyanya.
“tidak eyang. aku langsung pergi begitu saja tanpa bicara apa apa.“ jawab anggini tertunduk.
“Apa? Kau langsung pergi begitu saja tanpa bicara apa apa? Anggini..kenapa kau jadi tidak mengenal budi begitu? Apa kau tahu, betapa besarnya pertolongan orang itu kepada mu? Tanpa adanya tuan penolong itu, kehormatan mu pasti sudah di rusak oleh pendekar cabul itu, dan lagi, nyawa mu pasti tidak akan selamat jika orang itu tidak menolong mu mendesak keluar racun jahat itu dari tubuh mu. perlu kamu ketahui juga, andai kata kau berhasil lolos dari restu kalirang dan sampe disini maka akupun tidak akan sanggup mengobati luka mu dan mendesak keluar racun di tubuhmu akibat pukulan racun bunga merah. hanya restu kalirang alias pendekar kipas pemetik bunga yang memiliki penawar racun tersebut. Jadi kau telah berhutang budi yang sangat besar pada orang yang menolong mu itu. hmm. Anggini..anggini.. eyang tidak menduga kau begitu tidak mengenal budi.“ kata wanita tua itu memarahi anggini.
“maaf eyang. Anggini tahu salah, maafkan saya eyang.“ kata anggini menyesal dengan kepala tertunduk.
Wanita tua itu menghela nafas panjang lalu geleng geleng kepala menyesalkan sikap muridnya yang seperti itu. “sudahlah, lupakan.“ ucapnya pelan.
anggini tidak berani mengangkat kepalanya karna dia tahu eyang gurunya saat ini pasti kecewa dengan sikapnya tadi. dia hanya bisa diam menundukan kepala saja.
“hmm. meliat totokan di beberapa titik jalan darah penting di tubuh mu, orang itu pasti ahli pengobatan. totokannya juga sangat aneh dan belum pernah aku liat, totokan itu sangat kuat dan dalam. aku sendiri tidak mungkin bisa menotok seperti itu, orang itu pasti memiliki ilmu yang sangat tinggi, terbukti dia mampu mendesak keluar semua racun pukulan racun bunga merah dari tubuh mu. di dunia ini hanya ada beberapa orangyang bisa melakukan semua itu yaitu pengemis sakti dari utara dan si tabib sakti delapan penjuru angin, tapi aku kenal betul ilmu totokan mereka. totokan itu sangat unik dan aneh, tidak mungkin mereka yang telah menolong anggini. siapa kira kira tokoh kosen yang telah menolong anggini. Hmm?“ gumam wanita tua itu meraba raba siapa yang telah menolong anggini. “apa mungkin raja pedang dari selatan atau si orang aneh dari timur? kayaknya juga tidak mungkin mereka. kedua orang itu jarang berkelana di dunia persilatan, jadi tidak mungkin mereka. Lalu siapa? sungguh sukar di terka siapa orang itu.“ gumamnya.
“eyang.“ panggil anggini parau.
wanita tua itu menatap anggini sejenak lalu beranjak berdiri dari tempatnya. “luka mu belum sembuh benar, bersemedilah agar sembuh seanteronya.“ ucapnya.
“baik, eyang.“ kata anggini pelan, dia tidak segera bersemedi melaksanakan perintah eyang gurunya, dia malah terdiam menekuri tanah seperti melamun.
“ada apa?“ tanya wanita tua itu heran meliat sikap anggini yang tidak segera segera bersemedi tapi malah melamun.
Anggini tidak menyahut, dia malah semakin menunduk dan tak lama ada butiran air mata menetes dari matanya. dia sepertinya sedang menangis.
“ada apa? kenapa kau menangis?“ tanya wanita tua itu heran meliat anggini menangis.
“hikz. Anggini.. Anggini kangen ibu eyang. hikz.“ kata anggini di sela isak tangisnya.
Wanita tua berjubah abu abu itu seketika terhenyak mendengar apa yang di ucapkan anggini. bagaimana dia tidak terhenyak, apa yang anggini ucapkan membuat dia jadi berduka karna teringat nasib buruk yang menimpa murid kesayangannya yang sekaligus adalah anak kandungnya sendiri yaitu karsih yang berjuluk dewi selendang maut. Karsih bernasib naas binasa terjatuh ke dasar jurang karna menolong suaminya yang di serang oleh si iblis tangan neraka. waktu itu karsih nekat melindungi suaminya dari pukulan ganas iblis tangan neraka dan akibatnya dia yang terkena pukulan ganas itu sampe terpental jatuh ke jurang.
Atas kejadian itu membuat wanita tua yaitu ibu dari karsih jadi murka besar. dia keluar dari kediamannya di lereng gunung tangkuban prahu guna mencari si iblis tangan neraka guna menuntut balas atas kematian putrinya. Namun sekian lama dia mencari tidak jua mengetahui dimana tempat persembunyian iblis tangan neraka, akhirnya kegusarannya dia tumpahkan pada suami karsih, dia menghajar suami dari anaknya sampe babak belur. tidak hanya itu saja, dia juga membawa pergi putri karsih agar suami anaknya itu terpukul batinnya, barulah dia bisa merasa reda kegusarannya. waktu itu dia hendak membawa semua putri karsih tapi yang berhasil dia temukan hanya satu yaitu anggini. sejak saat itulah dia tidak lagi memunculkan diri di dunia persilatan dan dia juga tidak lagi kembali ke tempat kediamannya di lereng gunung tangkupan prahu karna dia tahu pasti ayah anggini akan mencarinya kesana, maka itu dia memilih mencari tempat kediaman baru agar tidak di temukan oleh siapapun.
Sebenarnya siapa wanita tua berjubah abu abu tersebut?! Dia adalah nyai wurning bergelar selendang ungu dari langit. di masa jayanya dia sangat di segani baik kawan maupun lawan dan namanyapun cukup harum di kancah dunia persilatan.
Lalu siapa suami karsih dewi selendang maut?! Dia tidak lain adalah ki pitono si ruyung kilat, guru besar perguruan ruyung kilat di desa wates. Ayah lestari yang juga adalah ayah kandung anggini.
Nyai wurning sebenarnya masih gusar dan menyalahkan ki pitono atas kematian putrinya yaitu karsih, namun sejalan berjalannya sang waktu kegusarannya lambat laun mulai reda, apa lagi meliat anggini yang tiap hari diam diam menyendiri dan melamun karna kangen sama ayah dan adiknya membuat nyai wurning jadi merasa bersalah telah memisahkan ayah dan anak tersebut. nyai wurning sangat menyayangi cucunya itu dan berusaha membuat cucunya bahagia. dalam hati kecil nyai wurning berjanji akan mempertemukan kembali anggini dengan ayahnya yaitu ki pitono.
“eyang.“ panggil anggini pelan membuyarkan lamunan eyang gurunya. “eyang marah ya karna anggini kangen ibu?“ tanyanya.
Nyai wurning memeluk anggini sambil mengusap punggung anggini dengan penuh kasih sayang. matanya mengembang mengeluarkan butiran air mata karna merasa kasihan pada anggini.
“tidak. Eyang tidak marah. Eyang tahu kau sangat merindukan ibu mu, kau tidak boleh cengeng dan terus menerus larut dalam duka. biarkan ibu mu bahagia di alam baka sana, kau harus tegar dan kuat agar ibu mu juga turut bahagia meliat mu tumbuh menjadi gadis yang kuat. ya?“ kata nyai wurning lembut penuh rasa sayang.
“baik,eyang.“ ucap anggini mengangguk pelan dalam pelukan eyang gurunya.
“sudahlah. sekarang kau bersemedilah guna memulihkan tenaga mu. besok saja kita bicara lagi.“ kata nyai wurning. setelah mengusap kepala anggini sejenak dia lalu berjalan pergi.
* * *
MALAM yang gelap tanpa cahaya bulan tampak menyelimuti desa wates, di sudut sebuah rumah yaitu rumah ki sapto terliat ki sapto,istrinya, tantri, antoch dan darma wangsa tengah duduk duduk di ruang tamu. mereka sepertinya sedang ngobrol tentang seputar musibah yang di alama para penduduk desa belum lama ini.
“hmmm. agaknya masalah yang terjadi di desa wates ini semakin besar dan pelik. sepertinya ada manusia jahat yang hendak menyebarkan angkara murka di desa ini. belum jelas apa yang menjadi penyebab beberapa gadis desa bertingkah aneh, eh sekarang muncul malapetaka baru. diman dan ramlan tewas terbunuh oleh orang misterius. apa yang sebenarnya menimpa desa ini? hmmm.“ kata ki sapto lalu menghela nafas panjang.
“benar,pak. ibu sendiri jadi merasa takut dan was was dengan apa yang terjadi di desa ini. benar benar membuat semua orang di rundung rasa takut yang amat sangat.“ kata istri ki sapto.
“iya bune. sebenarnya siapa yang telah membuat ketentraman desa ini jadi kacau. benar benar orang yang tidak punya rasa kemanusian.“ kata ki sapto.
“mudah mudahan saja keluarga kita aman aman saja ya pakne. ibu takut kalo sampe keluarga juga ikut jadi korban.“ kata istri ki sapto.
“hust. jangan bicara yang tidak tidak bune. tidak baik bicara seperti itu.“ hardik ki sapto pada istrinya.
“iya maaf,pak. ibukan hanya takut pakne.“ kata istri ki sapto.
“ibu tidak usah takut, kalo orang itu sampe mengganggu keluarga kita biar tantri hadapi orang itu. biar tantri hajar orang itu sampe babak belur, biar kapok tu orang dan tau rasa berani mengganggu keluarga kita.“ seru tantri dengan sikap gagah dan tidak takut.
“hust. jangan jumawa kamu nduk, belajar silat baru seupil sudah berlagak sok jagoan.“ hardik ki sapto memarahi putrinya.
“tantri bukan sok jago,ayah. tantri cuma mau melindungi keluarga kita jika sampe orang itu berani mengusik keluarga kita, itu saja kok.“ bela tantri cepat.
“hei,nduk. ayah senang kau punya niat seperti itu, tapi kamukan masih anak anak, belum bisa apa apa. tugas menjaga dan melindungi keluarga adalah tugas orang tua seperti ayah. jadi kamu tidak usah macam macam. ngerti !?“ kata ki sapto menasehati tantri.
“memang ayah berani melawan orang itu jika dia benar benar datang kemari? Ayahkan tidak punya ilmu silat.“ tanya tantri dengan muka cemberut.
“Eitz. Jangan salah kamu nduk. begini begini ayah juga punya ilmu andalan nduk.“ kata ki sapto cepat.
“yang benar?!“ tanya tantri tidak percaya. “memang ilmu apa itu?“ tanyanya ingin tahu.
“ilmu itu bernama ilmu cangkul sakti membedah bumi.“ kata ki sapto berlagak menunjukkan ilmunya.
“ilmu cangkul sakti membedah bumi?“ ucap tantri dengan kening berkerut tanda tidak mengerti ilmu apa itu. “memangnya ada ilmu cangkul sakti membedah bumi? apakah ilmu itu ilmu hebat, ayah?“ tanyanya ingin tahu.
“oh tentu saja hebat. kalo tidak hebat mana mungkin sawah kita bisa di tumbuhi padi dan dari mana kita bisa makan kalo tidak berkat ilmu itu.“ kata ki sapto menahan tawa.
“Yeee, itu mah ilmu mencangkul di sawah. kirain ayah beneran punya ilmu hebat, tidak tahunya ilmu bertani. Huuu..“ seru tantri memonyongkan mulutnya menggerutu.
“hahahaha !!!“ tawa semua orang meliat tantri yang kena di goda ki sapto.
“hahaha. ki sapto, terus terang aku sangat suka pada putri mu. dia punya keberanian yang jarang di miliki gadis seusia dirinya, dia juga anak yang baik dan berbakti pada orang tuanya. bakatnya dalam belajar ilmu silat juga sangat baik. bagaimana kalo kau serahkan saja pada ku untuk aku didik, aku yakin di masa depan dia pasti akan tumbuh menjadi pendekar wanita yang hebat pilih tanding. Hm?“ seru darma wangsa alias datuk barat mengutarakan keinginannya.
Ki sapto dan istrinya saling pandang tidak menyangka kalo darma wangsa berniat hendak menjadikan tantri putrinya sebagai murid. darma wangsa adalah salah satu dari lima tokoh hebat dunia persilatan. dari lima kedudukan, darma wangsa menduduki kedudukan barat jadi soal ilmu silat tidak usah di sangsikan lagi. jangankan hanya orang biasa, bahkan dari kalangan hartawan atau petinggi istanapun pasti berharap besar untuk bisa menjadi murid lima tokoh besar tersebut. mendapat permintaan langsung sang tokoh pasti semua orang akan mengabulkan secar cepat dan tanpa ragu ragu. Bagi ki sapto dan istri, tantri adalah putrinya yang mereka sayangi. mereka sangat berat untuk melepas tantri menuntut ilmu pada ki darma wangsa yang tinggal di tempat sangat jauh, jadi mereka perlu mempertimbangkan hal itu masak masak, namun mengingat ini demi masa depan tantri sendiri maka mereka dengan senang hati menerima permintaan ki darma wangsa alias si datuk barat.
“hahaha. ki sapto tidak usah kuatir, aku pasti akan mendidik tantri dengan sebaik baiknya. kelak dia pasti akan tumbuh menjadi gadis kuat dan hebat, percayalah pada ku.“ kata darma wangsa meyakinkan ki sapto.
“hmm. mengingat permintaan ki darma wangsa yang begitu memperhatikan putri kami, tentu kami sebagai orang tua tantri sangat senang dan bangga bahwa putri kami bisa mendapat didikan langsung dari ki darma wangsa. seperti yang kami tahu, ki darma wangsa adalah salah satu dari lima tokoh terhebat dunia persilatan tentu selain nak panji. akan tetapi sebagai orang tua kami memberi ijin pada tantri untuk ki darma didik, namun itu semua terserah pada keputusan tantri sendiri yaitu dia mau atau tidak. begitu ki.“ kata ki sapto kalem.
“hahaha. tentu saja aku yakin tantri pasti bersedia. Nah, tantri kau sudah mendengar apa kata ayah mu. bagaimana, apa kau mau ikut aku ke pulau ular dan belajar silat disana?“ kata ki darma wangsa meliat tantri.
Tantri tampak bingung, dia berkali kali meliat ayahnya dan ki darma wangsa. jauh di dalam hatinya dia sangat ingin ikut untuk belajar silat tapi dia juga agak berat meninggalkan orang tuanya. dia di tengah tengah perang batin antara ikut atau tidak, karna saking bingungnya dia malah menatap antoch seolah ingin minta pendapat.
“kakak...“ ucap tantri tertahan.
Antoch tersenyum lebar meliat tantri yang kebingungan. dia paham dan tahu apa yang tantri pikirkan. Di satu sisi dia sangat ingin belajar silat dan di sisi lain dia tidak tega pergi jauh dari orang tuanya.
“hmm. calon pendekar hebat tidak boleh ragu ragu menentukkan arah hidupnya. calon pendekar hebat juga tidak boleh bimbang untuk memutuskan pilihannya. bila kau masih bingun dan ragu maka kau tidak akan mendapatkan hasil seperti apa yang kau inginkan.“ kata antoch lembut menatap tantri.
Tantri sedikit paham apa maksut ucapan antoch dandia sekarang tahu apa yang harus dia putuskan. dia segera menghadap ke orang tuanya.
“ayah, ibu.. tantri minta maaf karna tantri tidak bisa berbakti secara langsung di sisi ayah dan ibu, tapi percayalah tantri pasti akan segera menemui ayah dan ibu setelah tantri berhasil menguasai ilmu silat. apa ayah dan ibu bisa bersabar menunggu tantri sampe kembali nanti?“ kata tantri menatap kedua orang tuanya.
“hmm.“ ki sapto tersenyum mengusap kepala putrinya. “tentu saja putri ku, selama sang hyang widi mengijinkan kita pasti akan bertemu dan berkumpul lagi. sekarang berilah hormat kepada guru mu, sana !“ ucapnya.
Tantri berlutut di hadapan ki darma wangsa memberi hormat sebagai tanda pengangkatan guru dan murid. “murit memberi hormat kepada guru.“ ucapnya.
“hahaha. Anak baik, anak baik. guru menerima hormat mu.“ kata ki darma wangsa menepuk bahu tantri sambil tertawa senang.
“terima kasih,guru.“ kata tantri kembali duduk.
“hahaha. Datuk gila, aku ucapkan selamat pada mu karna mendapat murid yang baik. secangkir teh ini sebagai tanda ucapan selamat ku. Mari bersulang !“ kata antoch mengangkat secangkir gelas berisi teh mengajak bersulang ki darma wangsa.
“hahaha. Terima kasih. ini juga berkat kamu, jika kau tidak mengajari jurus silat pedang cahaya bulan pada tantri tentu aku tidak akan pernah tahu akan bakat terpendam tantri. aku juga bersulang untuk mu.“ seru darma wangsa juga bersulang pada antoch.
“hahaha. Mari.“ sahut antoch.
Mereka bersulang merayakan pengangkatan tantri menjadi murid ki darma wangsa alias datuk barat. ki sapto dan istri juga turut bergembira atas pengangkatan tersebut, bagi mereka hal itu sangat menggirangkan dan membangkan sekali.
“ki darma. mulai besok aku sudah tidak memiliki hak untuk mengajari tantri ilmu silat lagi, kau didiklah dia mulai besok dengan ilmu silat yang kau miliki.“ kata antoch.
“Ei. Dewa tengik, kau jangan pelit ilmu begitu. meski tantri mulai hari ini resmi menjadi murid ku namun kaupun boleh mengajari ilmu silat juga. aku pasti tidak akan melarang.“ kata darma wangsa cepat.
“aku sudah memberinya jurus pedang cahaya bulan. bagi ku jurus itu sudah lebih dari cukup, asal dia tekun berlatih pasti dia mampu menguasai jurus itu dengan sempurna.“ kata antoch.
“masa satu jurus saja, ajarilah juga jurus yang lain. misal jurus pedang tarian naga langit atau jurus pedang tangan dewa atau juga jurus sentilan jari dewa langit atau bahkan jurus 9 jalur neraka. itu semuakan jurus terhebat yang kau kuasai, masa hanya jurus pedang cahaya bulan saja, itu namanya pelit ilmu.“ kata darma wangsa.
“pada dasarnya semua ilmu sama hebatnya bila sama sama mencapai kesempurnaan. kau jangan memandang sebelah mata jurus pedang cahaya bulan,kelak kau akan tahu seberapa hebat jurus itu bila tantri bisa menyempurnakan jurus itu, dari situ kau akan tahu apakah jurus itu hanya jurus biasa atau jurus nomer wahid.“ kata antoch.
“kakak. ajari jurus jurus silat yang di sebutkan guru tadi dong, masa kakak cuma mengajari tantri satu jurus saja, ajari jurus yang lain juga dong.“ pinta tantri pada antoch.
Antoch hanya tersenyum saja menatap tantri sambil mengusap kepala tantri.
“dewa tengik. aku tahu semua ilmu silat mu adalah ilmu kelas wahid dan sukar di pelajari, setidaknya beri tantri juga dasar dasar ilmu silat dari salah ilmu terhebat mu. bila kelak dia menjadi pendekar digdaya, bukan aku saja yang bangga tetapi kau juga pasti akan turut bangga. hm?“ seru ki darma wangsa.
Antoch terdiam sejenak memikirkan apa ucapan ki darma wangsa, pada dasarnya dia bukanlah orang yang termasuk pelit dalam memberikan ilmu silat namun dia juga tidak mau melanggar tata krama dalam dunia persilatan. setelah terdiam agak lama, akhirnya dia mau tidak mau harus memberikan dasar dasar ilmunya pada tantri karna permintaan ki darma wangsa agar kelak saat ki darma wangsa menurunkan ilmu silatnya tantri sudah mempunyai dasar ilmu silat yang kuat.
“hmm. Baiklah kalo begitu, besok aku akan mengajari tantri dasar ilmu silat jurus 9 langkah kilat.“ kata antoch.
“Nah, begitu dong. hahaha, itu baru namanya dewa tengah.“ seru ki darma wangsa lalu tertawa lebar.
“yeee. Asiiik !“ sorak tantri kegirangan.
“tapi tunggu dulu.“ seru ki darma wangsa cepat. “jurus 9 langkah kilat memangnya jenis jurus apa itu?“ tanyanya ingin tahu.
“hmm. jurus 9 langkah kilat adalah dasar ilmu silat yang aku miliki. jurus itu memadukan gerakan langkah dengan unsur panca buta. semuanya ada 9 jurus utama dengan perubahan yang tidak terbatas, bilamana tantri berhasil menyelami seluruh jurus itu maka aku yakin kelak dia menjadi pendekar yang dasar ilmu silatnya dengan ku. tinggal seberapa besar dia mampu mengingat berapa tingkat dari jurus itu. perlu kamu ketahui juga datuk gila, ilmu jurus 9 jalur neraka juga pakai dasar jurus 9 langkah kilat dalam setiap gerakannya, begitu juga ilmu ilmu ku yang lain. semua memake dasar jurus 9 langkah kilat. hmm. bagaimana? Apa kau mau belajar ilmu itu tantri?“ kata antoch.
“mau..mau..“ seru tantri cepat mau belajar jurus 9 langkah kilat.
“ya sudah. besok kita mulai belar jurus itu.“ kata antoch tersenyum menatap tantri.
“hahaha. tantri, cepat ucapkan terima kasih pada panji.“ seru darma wangsa tertawa.
“baik,guru.“ sahut tantri mengangguk cepat. “kakak, terima kasih.“ ucapnya pada antoch.
Antoch mengangguk pelan sambil tersenyum menatap tantri.
“Nah, tantri. besok kau belajarlah ilmu silat pada nak panji dengan sungguh sungguh, sekarang ayah harus pergi karna malam ini adalah giliran ayah untuk meronda. Kau baik baiklah di rumah bersama ibu mu, guru mu dan nak panji.“ kata ki sapto lalu beranjak dari duduknya.
“baik,ayah. ayah juga harus berhati hati ya.“ kata tantri.
ki sapto mengangguk pelan dan segera hendak keluar dari rumah namun buru buru di cegah antoch.
“ki sapto, tunggu !“ panggil antoch.
ki sapto menoleh meliat ke arah antoch.
“aku rasa ki sapto lebih baik tidak perlu meronda malam ini.“ kata antoch.
“memang kenapa nak panji?“ tanya ki sapto heran.
Antoch memberi isarat pada ki sapto untuk diam, dia menatap darma wangsa yang berada di sebelahnya seperti memberi isarat untuk bergerak.
“aku tahu.“ kata darma wangsa mengangguk mengerti apa arti pandangan antoch.
Darma wangsa segera melangkah cepat menuju pintu dan tanpa banyak bicara dia membuka pintu lalu melesat cepat keluar rumah, sampe di depan rumah dia langsung melompat cepat ke atas atap rumah ki sapto.
“heh,siapa kau?“ bentak ki darma wangsa meliat seseorang berpakaian hitam memake topeng hitam di atas atap rumah ki sapto.
Orang berpakaian hitam tampak terkejut sekali meliat kemunculan darma wangsa, tiba tiba dia melempar sesuatu dari dalam sakunya ke arah darma wangsa. mendapati serangan senjata rahasia secara tiba tiba dari orang berbaju hitam membuat darma wangsa kaget tapi sebagai tokoh yang memiliki segudang pengalam an di dunia persilatan tidak membuatnya panik atau kerepotan, hanya dengan sekali gerakan ringan dia berhasil menghindari serangan tersebut. orang baju hitam tadi buru buru melesat pergi ketika darma wangsa sedang menghindari serangan senjata rahasia tadi.
“hmm. siapa orang itu? malam malam berada di atas atap, apa yang di carinya?“ gumam darma wangsa.
“apa dia kabur ki?“ tanya antoch yang tiba tiba sudah berada di samping darma wangsa.
Darma wangsa menoleh. “ya.“ jawabnya.
“kau tetap di sini, biar aku kejar dia. Hupz !“ kata antoch langsung melesat bagai kilat ke arah orang berbaju hitam pergi.
“ekh,tunggu.“ cegah darma wangsa tapi tidak keburu karna antoch sudah melesat cepat hilang di kegelapan malam. “haihz. ngapain repot repot di kejar, kurang kerjaan saja. dasar dewa tengik.“ gerutunya.
Darma wangsa langsung melompat turun bergabung dengan ki sapto dan tantri yang keluar rumah.