20:56 | 06-05-2024
HomeGebeMenu
※ KUNTO BEGAL alias iblis telapak darah melesat dengan kecepatan yang sangat luar biasa cepat bagai kilatan cahaya menerjang antoch, dia berniat membinasakan antoch dalam sekali gerakan namun belum sempat mencapai antoch tiba tiba dia roboh berlutut dengan mulut muntah darah.
"GURU?!!" teriak rumini dan danuarta terkejut meliat guru mereka roboh muntah darah.
Apa yang terjadi sama kunto begal? kenapa dia bisa roboh muntah darah? hal ini jelas membuat semua orang heran dan bingung termasuk antoch sendiri.
"hueghk !" kunto begal kembali muntah darah lagi, dia memegangi dadanya yang terasa sangat sakit sekali. "ada apa ini? apa yang terjadi pada tubuh ku? kenapa dada ku terasa sakit sekali dan tenaga ku seperti hilang, ada apa ini?" ucapnya tersenggal senggal sambil menahan rasa sesak di dadanya.
Antoch yang berdiri tidak jauh dari kunto begal menatap penuh selidik terhadap kunto begal alias iblis telapak darah.
"hmm, aneh sekali. apa yang terjadi pada orang tua itu? dia sepertinya mengalami luka dalam yang cukup parah, padahal aku tidak menyentuhnya dan menyerang dia. hmm, sepertinya dia terluka oleh tenaga dalam dari ilmunya sendiri. jika benar begitu, berarti ilmu yang di keluarkannya tadi berbalik menyerang dirinya sendiri atau bisa saja ini efek buruk dari ilmu yang di keluarkannya tersebut. hmm." batinnya dalam hati.
"Guru.. Guru.. Guru tidak apa apa?!" seru rumini dan danuarta langsung memegangi gurunya yaitu kunto begal dengan perasaan cemas.
"uhuk..uhuk..huk.. Sepertinya aku terluka dalam cukup parah.. uhuk..huk." kata kunto begal terbatuk batuk.
"Apa?!" seru rumini terkejut tidak percaya gurunya bisa terluka dalam, padahal dia sama sekali tidak meliat gurunya mendapat pukulan atau bahkan serangan dari pemuda jubah biru yaitu antoch. jelas hal ini sangat membuatnya heran dan bingung sekali. "guru, kenapa kau bisa terluka dalam? bukankah guru tidak terkena pukulan pemuda jubah itu, bagaimana mungkin bisa terluka dalam?" tanyanya penuh keheranan.
"uhuk huk ! Entahlah aku juga tidak mengerti, aku sama sekali tidak terkena pukulan pemuda itu, bahkan dia sama sekali tidak menyerang ku. bagaimana bisa aku terluka dalam aku juga tidak mengerti." kata kunto begal dengan suara parau.
"guru ! jangan jangan pemuda itu punya ilmu siluman yang bisa melukai orang tanpa menyentuh sama sekali, buktinya guru bisa terluka dalam meski pemuda itu tidak menyerang guru." kata danuarta.
"tidak." kata sang guru menggelengkan kepala. "meski dia memiliki ilmu siluman tapi aku pasti tahu dan merasakan jika ada tenaga dalam yang mengenai ku, tapi aku sama sekali tidak merasakan ada tenaga dalam yang menyerang ku dari pemuda itu, tiba tiba saja dari dalam tubuh ku keluar suatu tenaga yang menyedot semua tenaga dalam ku hingga habis, aku tidak tahu apa penyebab semua itu." ucapnya.
"Aneh. ini sungguh aneh sekali, lalu apa yang harus kita lakukan guru? Apakah guru akan terus nekat melawan pemuda itu?" tanya danuarta.
"itu tidak mungkin danuarta, kau liat sendiri keadaan guru, dia sudah tidak memiliki tenaga dalam lagi, jadi mustahil guru nekat terus melawan pemuda itu." seru rumini cepat.
"lalu apa yang harus kita lakukan? kau tahu sendirikan jika guru tidak melanjutkan pertarungan ini berarti guru mengaku kalah dan seperti yang kau dengar sendiri taruhan pertarungan itu, itu artinya guru harus melakukan apapun yang diminta oleh pemuda itu. kau tahukan?" kata danuarta sengit.
Rumini alias bidadari telapak darah tidak bisa menjawab apa ucapan danuarta, dia tahu posisi mereka saat ini memang tidak menguntungkan, mundur berarti mengaku kalah tapi jika tetap maju berarti nekat dan makin memperburuk keadaan, jelas ini bukan suatu keadaan yang gampang di putuskan begitu saja oleh mereka. mereka terdiam tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
"huhuh." antoch tertawa dingin lewat hidung menatap tiga orang di depannya. "kalian tidak usah bingung, aku bukan orang yang suka memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. aku juga bukan seorang pengecut yang suka menindas orang yang sudah tidak berdaya. aku akan melepaskan kalian jika kalian mau menjawab satu pertanyaan ku, dari mana kalian mendapatkan ilmu pemindah langiu dan bumi?" ucapnya.
"kurang ajar !" teriak danuarta gusar merasa di rendahkan oleh antoch. "kisaoak, kau jangan berlagak jumawa di hadapan kami, jika kalo tidak guru ku dalam keadaan terluka, sudah pasti kau dengan mudah akan di habisi oleh guru ku, akh, tidak... tidak perlu guru ku yang maju tapi aku sendiripun sudah cukup menghabisi mu." bentaknya menatap tajam antoch.
"kalo begitu majulah." jengek antoch tersenyum mengejek danuarta.
"bangsat ! Ku bunuh kau ! Hyeaaaatt." teriak danuarta gusar langsung menyerang antoch namun belum sempat dia menyentuh antoch tiba tiba saja ada semacam tenaga dalam menghantam tepat di dadanya dan membuat dia terpental roboh di tanah.
Rupanya antoch mengeluarkan jurus sentilan jari dewa langit yang membuat danuarta terpental roboh di tanah.
"kau bukan lawan ku,huh." jengek antoch.
"danuarta?!" teriak rumini terkejut meliat danuarta yang terpental roboh di tanah.
"huhuh. Apa kau juga akan maju menyerang ku?" ucap antoch menatap rumini alias bidadari telapak darah.
Rumini alias bidadari telapak darah menatap antoch tajam sekali, dia bukan tokoh yang tidak tahu keadaan yang di hadapinya saat ini, pengalamannya di dunia persilatan bisa di bilang cukup luas dan dia tahu kalo seorang pemuda jubah biru di hadapannya bukan orang sembarangan setelah meliat pertarungan antara gurunya yaitu kunto begal dengan pemuda itu, apa lagi baru saja dia meliat dengan jelas bagaimana pemuda itu membuat danuarta terpental roboh ke tanah.
"aku tahu ilmu danuarta cukup lumayan tinggi dan dia tidak mudah untuk di buat roboh tapi pemuda mampu membuat roboh danuarta hanya dalam sekali gerakan saja, entah ilmu apa yang di miliki oleh pemuda itu, agaknya akupun tidak mungkin sanggup melawan pemuda itu, lebih baik aku cari selamat saja dulu dari pada aku celaka di tempat ini." batin rumini dalam hati memikirkan kondisi yang di hadapinya saat ini.
"Guru. maafkan aku jika hari ini aku tidak dapat menolong mu, kelak murid akan membalaskan sakit hati guru pada pemuda itu." kata rumini yang langsung melesat pergi meninggalkan kunto begal gurunya itu.
"kak rumini, tunggu aku !" teriak danuarta yang juga melesat pergi mengejar rumini dengan sisa tenaganya.
"Rumini. Danuarta ! Mau kemana kalian? Berhenti !" teriak kunto begal kaget meliat semua muridnya pergi meninggalkan dirinya sendirian.
"hahahaha !" antoch tertawa meliat kejadian yang tidak terduga tersebut dimana dua orang murid kunto begal pergi meninggalkan kunto begal sendirian yang berarti kunto begal telah di khianati oleh dua orang muridnya itu. "orang tua, sungguh taragis nasib mu. dua orang murid mu meninggalkan mu sendirian disini, benar benar sikap murid yang berbakti kepada gurunya. hahahaha." ucapnya.
Kunto begal meliat ke arah dua muridnya yang pergi tadi dengan rahang menggembung tanda dia menahan rasa gusar yang luar biasa besar, matanya melotot bagai mengeluarkan kilatan api karna saking gusarnya oleh pengkhianatan yang di lakukan dua muridnya itu.
"hwaaaagkhrr !"
kunto begal berteriak sekuat tenaga melepaskan rasa kegusaranya yang sangat luar biasa besar.
"RUMINI ! DANUARTA ! KALIAN BERDUA MURID PENGKHIANAT, KALIAN PASTI KELAK AKAN MENERIMA GANJARANNYA ATAS PENGKHIANATAN KALIAN. AKU BERSUMPAH SELAMA AKU MASIH HIDUP MAKA KALIAN BERDUA AKAN MAMPUS DI TANGAN KU, INGATLAH ITU KALIAN !" teriak kunto begal sampe membuat tempat itu bergetar.
Kunto begal balik badan menatap antoch. "anak muda, hari ini aku mengaku kalah pada mu, selama ini kunto begal tidak pernah mengaku kalah dan tunduk pada siapapun, kunto begal lebih baik mampus dari pada mengaku kalah tapi hari ini kunto begal berani melanggar kebiasannya. sebagai orang yang telah keok maka kunto begal bersedia menerima konsekuensi kekalahannya. kau boleh berbuat sesuka hati mu kepada ku, bahkan jika kau suruh aku untuk memenggal leher ku sendiri akupun tidak akan menolaknya tapi jika boleh aku minta satu permintaan pada mu, aku harap kau bersedia membinasakan dua murid pengkhianat itu maka roh ku pasti akan merasa tenang di alam baka."ucapnya.Antoch merasa kasihan sekaligus simpatik terhadap kunto begal. dia merasa kasihan karna tidak menyangka kunto begal akan bernasib tragis di khianati murid muridnya, dia merasa simpatik dan kagun akan sikap ksatria kunto begal yang berani mengaku kalah dan melanggar kebiasaannya serta merendahkan harga dirinya. sikap seperti itu jarang sekali di punyai oleh seorang tokoh di dunia ini meski dari golongan putih sekalipun, oleh karna itu antoch jadi menaruh rasa kagum dan hormat atas sikap ksatria kunto begal.
"kejahatan di balas kejahatan adalah hal yang umum terjadi di dunia ini, kebaikan di balas kejahatan juga kadang sering terjadi di dunia ini namun kejahatan di balas kebaikan amat sangat langka terjadi. pengalaman mu mengenyam asam garam kehidupan lebih dari cukup di banding diri ku, aku bukan dewa ataupun tuhan yang berhak memutuskan akan nasib nyawa manusia. masalah yang menimpa mu harusnya kau hadapi dan selesekan sendiri. aku hanya berpesan satu hal pada mu, jika masih ada setitik sinar terang kenapa musti terus tetap berjalan di kegelapan. kelak kita pasti akan bertemu lagi dan aku harap saat itu kita bisa menyelesekan taruhan kita hari ini. Sampai ketemu lagi !" kata antoch yang lalu melesat pergi meninggalkan tempat itu.
Kunto begal meliat ke arah antoch yang melesat pergi dengan perasaan tak menentu, dia cukup shock oleh kata kata antoch yang sangat dan penuh arti yang mendalam.
"Guru !" sapa seseorang berjubah merah yang tidak lama muncul di tempat itu. "guru tidak apa apa?" tanyanya memegangi kunto begal.
"aku tidak apa apa, ayo kita pergi resna brata !" kata kunto begal mengajak orang jubah merah itu.
"gimana dengan kak rumini dan danuarta?" tanya orang jubah merah.
"Jangan kau sebut sebut lagi dua murid pengkhianat itu. Mereka sudah bukan murid ku lagi, mereka adalah dua murid durjana yang pantas di bunuh dan kelak kaulah yang harus menggantikan aku untuk membunuh mereka. kau paham itu resna brata?" kata kunto begal dengan nada suara penuh kegusaran.
"baik,guru. murid akan melaksanakan perintah mu."
sahut orang jubah merah itu cepat.
"..Dan satu lagi, mulai hari ini aku tidak akan lagi berkecimpung di rimba persilatan, aku tidak mau lagi melumuri tangan ku dengan darah orang yang tidak berdosa. aku ingin mengasingkan diri dan menyucikan diri atas segala kejahatan yang selama ini telah ku lakukan. hidup di lumpur hitam telah membuat aku jauh dari kebaikan dan membuat ku sadar bahwa betapa berharganya nyawa manusia itu. aku harap kau juga mau meninggalkan kehidupan dunia hitam itu resna brata." kata kunto begal.
"bagus. kalo begitu aku boleh meninggalkan kehidupan dunia hitam yang memuakkan itu guru?" seru orang jubah merah terliat senang.
"hmm." gumam kunto begal mengangguk.
"bagus sekali. kalo begitu aku tidak perlu lagi memake topeng tipis ini lagi dan tidak berpura pura lagi menjadi restu kalirang alias pendekar kipas pemetik bunga terkutuk itu." seru orang jubah merah langsung menanggalkan jubah merahnya lalu perlahan lahan melepas topeng tipis di wajahnya.
Tampak seraut wajah putih bersih mulus setelah orang jubah merah melepas topengnya. tidak di sangka sangka wajah yang tadinya mirip seorang pria dewasa ternyata adalah wajah seorang gadis muda yang memiliki wajah sangat cantik jelita, apa lagi setelah ikat kepalanya di lepas maka rambut yang tadi di gelung kini terurai panjang menambah kecantikan gadis muda tersebut.
"kau jauh lebih baik menjadi diri mu sendiri dari pada berpura pura menjadi restu kalirang." kata kunto begal tersenyum menatap gadis muda di depannya.
"sudah lama aku ingin tampil menjadi diri ku sendiri tapi aku tidak berani melanggar perintah guru yang menyuruh aku menyamar menjadi restu kalirang si pendekar kipas pemetik bunga." kata gadis muda itu dengan sikap manja khas seorang gadis remaja.
"aku menyuruh mu menyamar menjadi restu kalirang karna ada sebabnya, kau tahu sendirikan apa hubungan restu kalirang dengan danuarta? mereka adalah saudara kandung, gimana perasaan danuarta jika tahu kalo restu kalirang kakaknya telah tewas ku bunuh karna hampir saja hendak memperkosa mu tadi siang, beruntung danuarta tidak mencurigai penyamaran mu tadi. kalo tidak dia pasti akan marah dan membunuh mu." kata kunto begal.
"benar guru. hu-uh, sampe sekarang aku masih kesal dan gusar mengingat kejadian tadi siang yang hampir saja membuat ku menyesal seumur hidup." kata gadis muda itu dengan nada suara geram.
"sudahlah. Ayo kita pergi !" ajak kunto begal mengajak pergi.
"kita hendak kemana guru?" tanya gadis muda itu.
"ke kaki gunung merbabu. disana ada suatu tempat yang cocok untuk menyepi, disana juga guru akan menyempurnakan semua ilmu mu. Ayo !" kata kunto begal.
"baik, guru." sahut gadis muda itu mengangguk.
Mereka segera berjalan pergi meninggalkan lembah berbatu tersebut menuju utara yaitu ke arah gunung merbabu.

* * *

※ RUMINI alias bidadari telapak darah terus berlari di ikuti danuarta, mereka berusaha menjauhi lembah batu dimana mereka meninggalkan kunto begal yang terluka parah karna bertarung dengan antoch. mereka semakin mempercepat larinya setelah mendengar teriakan kunto begal yang murka karna telah mereka khianati. setelah beberapa jam berlari dan jauh dari lembah batu akhirnya mereka berhenti di pinggir sungai kecil untuk melepas kelelahan.
"hufhz. aku rasa tempat ini sudah jauh dari lembah batu dan kita aman sekarang." kata rumini dengan nafas agak terengah engah.
"Ya. aku rasa juga begitu." sahut danuarta juga terliat ngos ngosan.
"kita istirahat dulu disini, besok baru kita pikirkan rencana kita selanjutnya." kata rumini.
"bagaimana kalo pemuda jubah biru itu mengejar kita?" tanya danuarta agak was was.
"aku rasa dia tidak mungkin mengejar kita, kau tenang saja kita aman disini. sebaiknya kita pulihkan dulu tenaga kita dengan bersemedi dan baru besok kita pikirkan rencana kita lagi." kata rumini cepat.
"hm." danuarta mengangguk setuju.
Mereka segera duduk bersila bersemedi untuk memulihkan semangat dan tenaga setelah berlarian cukup lama tadi tanpa henti. belum lama bersemedi mereka sayup sayup mendengar suara orang bercakap cakap yang tampaknya menuju ke arah tempat mereka berada dan benar saja tidak lama ada dua orang pria sampe di tempat tersebut. dua orang itu memake seragam perguruan ruyung kilat karna terliat dari lambang di dada kanan mereka yang bergambar ruyung dalam lingkaran.
"ekh, ada dua orang di tempat ini, liat!" seru salah seorang dua orang itu.
"kau benar. tampaknya mereka sedang bersemedi, sebaiknya kita jangan mengganggu semedi mereka, kita lanjutkan saja pencarian kita. Ayo !" sahut teman yang satunya.
"emp." sahut pria pertama mengangguk.
mereka segera berjalan ke arah lain tapi baru beberapa langkah berjalan, si orang pertama tiba tiba berhenti yang membuat orang kedua jadi heran.
"ada apa? kenapa berhenti?" tanya orang kedua keheranan.
si orang pertama tidak menyahuti pertanyaan temannya, dia menoleh ke belakang dan menatap dua orang yang bersemedi di atas batu karna merasa kenal dengan salah satunya. "bukankah itu danuarta?" gumamnya.
"heh,sukri. ada apa?" tanya si orang pertama penasaran.
"kau liat, itukan danuarta, apa kau tidak mengenalinya?" kata orang kedua yang bernama sukri.
"ekh, iya benar. itukan dantarta, hmm..pantas kita cari cari tidak ketemu rupanya dia ada di tempat ini berduaan dengan gadis cantik pula, ayo kita cepat tangkap dia mumpung dia sedang semedi. Ayo!" kata orang pertama bernama karyono.
"Ya ayo. Cepat!" sahut sukri.
Mereka bergegas mendekati tempat danuarta berada, baru saja mereka hendak menyergap danuarta, tiba tiba danuarta sudah keburu bergerak menyerang mereka dan tak ayal lagi dua orang itu langsung terpental terkena tendangan danuarta.
"hahahaha. Kalian kira mudah mau menangkap ku, heh? Tidak ku sungka si pitono sudah mengetahui kalo akulah biang teror di desa wates. hahaha!" kata danuarta tertawa terbahak bahak.
"huh, puih. Dasar kau murid durhaka danuarta, luarnya saja kau berpura pura orang baik tapi ternyata hati mu busuk penuh racun." dengus karyono menatap tajam danuarta.
"Ya, kau memang manusia licik danuarta. Dasar manusia terkutuk kau danuarata!" kata sukri geram.
"kurang ajar! Tutup mulut kalian, kalo tidak.." betak danuarta gusar sekali.
"kalo tidak kau mau apa?" seru sukri cepat.
"huhuh. Kalo tidak, jangan salahkan aku kalo aku akan mengirim kalian ke neraka." dengus danuarta tegas.
"kau kira bisa membunuh kami dengan mudah, huhuh..jangan mimpi kau." jengek sukri.
"baik. Kalian meminta maka akan aku kabulkan. Hyeaat!" teriak danuarta langsung menerjang sukri dan karyono.
Terjadilah pertarungan cukup seru antara danuarta melawan sukri dan karyono. Dua orang murid perguruan ruyung kilat itu mati matian bertahan dari serangan maut danuarta, hingga tidak lama mereka roboh terkena pukulan telapak darah milik danuarta.
"hahahaha. itu akibat orang berani melawan ku. Mampus kalian menghadap raja neraka. Hahahaha!" kata danuarta tertawa keras setelah berhasil membunuh sukri dan karyono.
"Danuarta!" panggil rumi alias dewi telapak darah. "sepertinya desa wates sudah tidak menjadi tempat aman buat kita, pasti sekarang orang orang perguruan ruyung kilat sedang memburu kita, sebaiknya kita pergi jauh dari sini. Ayo kita pergi !" ucapnya.
"Ya, ayo!" sahut danuarta.
Mereka tidak mau membuang buang waktu berlama lama di tempat itu, mereka segera melesat cepat dan menghilang di kegelapan malam.

* * *


a
a
a
ON : 1 | Hari ini : 1 | Total : 87144 Hits

Ring ring